Prospek Saham Properti Setelah Insentif Diskon PPN 100 Persen Berakhir

Saham properti sempat kompak melejit pada awal Juli. Dorongan hasil marketing sales yang lebih tinggi dinilai membuat saham properti menarik, tapi kenaikan itu didorong oleh diskon PPN 100 persen yang sudah berakhir. Bagaimana nasib saham properti selanjutnya?

Prospek Saham Properti Setelah Insentif Diskon PPN 100 Persen Berakhir

Mikirduit – Laju kenaikan saham properti mulai terbatas jelang rilis laporan keuangan semester I/2024. Kinerja properti diprediksi bisa cemerlang di paruh pertama tahun ini karena insentif diskon PPN hingga 100 persen. Pertanyaannya, gimana nasib emiten properti di semester II/2024 dan tahun depan? 

Dalam sebulan terakhir, harga saham properti naik cukup tinggi. PANI memimpin dengan kenaikan sebesar 14,48 persen, CTRA sebesar 12,44 persen, SMRA sebesar 10,89 persen, dan BSDE sebesar 6,63 persen.

Selaras dengan itu, kinerja marketing sales emiten properti pada tengah tahun ini memang ciamik. Rata-rata mencatatkan kenaikan yang signifikan. 

Emiten properti dengan kenaikan marketing sales tertinggi adalah PANI sebesar 186,96 persen menjadi Rp3,3 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Dengan pencapaian itu, PANI sudah mencapai 60 persen dari target marketing sales 2024 senilai Rp5,5 triliun. 

Kedua, CTRA dikabarkan telah mencapai marketing sales sebesar 54 persen dari target.

💡
RALAT: Sebelumnya kami tulis marketing sales CTRA per Juni 2024 sudah Rp10,2 triliun, ternyata itu adalah marketing sales full year 2023. Kami sudah revisi, mohon maaf atas kekeliruannya

Ketiga, SMRA mencatatkan kenaikan marketing sales sebesar 6,25 persen menjadi Rp1,7 triliun. Meski begitu, SMRA menjadi emiten properti dengan pencapaian marketing sales paling rendah dari target, yakni baru 34 persen dari target Rp5 triliun. 

Keempat, BSDE mencatatkan kenaikan marketing sales sebesar 1,04 persen menjadi Rp4,84 triliun. Meski begitu, BSDE telah mencapai 50,95 persen target tahun ini sekitar Rp9,5 triliun.

Pendorong Kinerja Marketing Sales Saham Properti

Salah satu pendorong kinerja emiten properti di paruh pertama 2024 ini adalah insentif diskon PPN 100 persen yang kembali diterapkan sejak November 2023. 

Skema diskon PPN ini juga hampir sama dengan sebelumnya, meski ada beberapa perubahan seperti harga jual tidak boleh lebih dari Rp5 miliar. Adapun, jika beli rumah senilai Rp5 miliar, pemerintah hanya menanggung PPN sampai nilai Rp2 miliar. 

Lalu, WNA juga bisa memanfaatkan insentif ini dengan syarat sudah memiliki NPWP dan membeli rumah di atas Rp2 miliar - Rp5 miliar. 

Secara umum, skema insentif ini sama, yakni hanya berlaku untuk rumah siap huni. 

Skema insentif ini akan berlaku hingga 31 Desember 2024 dengan dua tahap. Pertama periode 1 November 2023 hingga 30 Juni 2024 dan kedua periode 1 Juli 2024 dan 31 Desember 2024. 

Untuk itu, kinerja emiten properti pada Januari-Juni 2024 akan terlihat impresif karena bisa menjual produknya dengan harga lebih murah tanpa PPN 11 persen tersebut. Lalu bagaimana dengan perkiraan semester II/2024? 

Kami menilai untuk kinerja emiten properti secara keseluruhan sepanjang 2024 bisa bertumbuh lebih signifikan lagi, meski pada semester II/2024 tingkat diskon PPN dipangkas menjadi hanya 50 persen. Namun, dengan pertimbangan akumulasi pendapatan di paruh pertama yang sudah cukup tinggi dan marketing sales di paruh kedua juga bakal lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya. Soalnya, insentif ini baru berlaku di November-Desember. 

Tantangannya adalah kinerja emiten properti di 2025. Dengan kenaikan tinggi pada 2024 ini berarti  tingkat marketing sales tahun depan bisa cukup menantang. Walaupun, ada potensi dorongan dari penurunan suku bunga yang bisa membantu meningkatkan permintaan properti. Sayangnya, jika The Fed baru menurunkan suku bunga pada September 2024 sedangkan BI di akhir 2024, berarti efek ke sektor riil, termasuk properti baru bisa terasa di semester II/2025 atau semester I/2026. (lagging 3-6 bulan)

Strategi Investasi Saham Anti Boncos Saat IHSG Meroket
IHSG sudah meroket 9 persen dalam 1 bulan terakhir. Bisa dibilang posisi IHSG sudah pulih dari penurunan 3 bulan hanya dalam 1 bulan. Apakah artinya saatnya FOMO kejar harga saham yang lagi naik?

Saham Properti yang Menarik

Jika dilihat dari segi harga wajar, yang masih cukup menarik dipilih itu adalah SMRA. Alasannya, harga sahamnya saat ini masih di area fair value-nya, yakni Rp565 per saham. 

Hanya saja, catatannya, SMRA mencatatkan pencapaian target marketing sales di bawah 50 persen pada semester I/2024. Padahal, insentif diskon 100 persen sudah berakhir di Juni. Hal ini bisa menjadi tekanan harga jika realisasi kinerja keuangan SMRA tidak sesuai ekspektasi nantinya. 

Meski, secara kinerja keuangan, SMRA sudah mencatatkan hasil yang fantastis pada kuartal I/2024 dengan kenaikan laba bersih sebesar 62 persen menjadi Rp441 miliar. Kenaikan laba bersih itu juga didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 42 persen menjadi Rp2,13 triliun. 

Untuk emiten lainnya, kami menggunakan tools Simply Wallstreet untuk menghitung valuasi PANI dengan discounted cashflow. Hasilnya, menurut tools ini saham PANI masih murah dengan asumsi harga wajar di Rp8.105 per saham. 

Namun, level itu bisa dibilang cukup tinggi mengingat harga tertinggi PANI itu ada di sekitar Rp6.000-an per saham. 

Sementara itu, harga saham BSDE dan CTRA sudah tergolong mahal. Harga wajar BSDE diperkirakan sekitar Rp983 per saham, sedangkan CTRA sekitar Rp1.046 per saham. 

Melihat ini, kami sebenarnya lebih merekomendasikan wait and see untuk masuk ke sektor properti. Setidaknya, sampai laporan kedua emiten ini telah rilis. Sehingga ada potensi penurunan harga sementara dan menjadi peluang untuk beli menyambut kinerja keuangan 2024 emiten tadi yang lebih oke. Ditambah ada prospek sentimen penurunan suku bunga. 

Kalau kamu termasuk yang suka mantau saham properti nggak nih?

Mau Dapat Strategi Investasi Saham Dividen hingg Deretan Pilihan Saham untuk Jangka Panjang?

Join Mikirdividen sekarang untuk mendapatkan banyak benefit serta strategi investasi dan diskusi dengan para investor saham. Berikut benefit gabung mikirdividen:

  • Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
  • Event online bulanan

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

JANGAN LUPA ADA PROMO Tambahan DISKON RP50,000 dengan Menggunakan Kode SAHAMBULLISH

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini