Proyeksi Nasib 5 Saham Dividen Jumbo 2023 di 2024, Masih Oke?
2023 bisa dibilang tahunnya saham dividen jumbo. Ada banyak saham yang bagikan dividen dengan tingkat yield di atas 10 persen. Namun, gimana nasibnya di 2024?
Mikirduit – Ada sekitar 5 saham yang bagikan dividen dengan tingkat dividen yield tembus di atas 19 persen pada 2023. Kira-kira, apakah kelima saham ini akan bagikan dividen dengan tingkat yield jumbo lagi?
Kami akan membuatkan proyeksi dividen dari kelima saham ini di 2024 untuk dividen final dari tahun buku 2023. Siapa yang bakal tetap bagi dividen jumbo ya?
5. Saham PTRO
Saham PTRO membagikan dividen senilai Rp1.126 per saham pada 25 Mei 2023. Tingkat dividen yield setelah pengumuman sekitar 19,24 persen. Tingkat dividen jumbo PTRO pada 2023 itu didorong karena tingkat dividend payout ratio-nya tembus 188,91 persen dari total laba bersih.
Melihat kinerja PTRO di kuartal III/2023, saham ini berpotensi tidak melanjutkan pembagian dividen jumbo di 2024. Alasannya, laba bersih PTRO mencatatkan penurunan sebesar 65 persen menjadi 10,57 juta dolar AS atau sekitar Rp164 miliar. Kami ekspektasi, laba bersih PTRO di 2024 sekitar Rp264 miliar.
Dengan begitu, jika menggunakan asumsi rata-rata dividen payout ratio normal PTRO sektiar 30 persen dari laba bersih. Berarti, total dividen per sahamnya diperkirakan sekitar Rp78,52 per saham. Jika dihitung menggunakan harga saham penutupan 8 Maret 2024, berarti tingkat dividen yield-nya hanya 1,63 persen.
4. Saham UNTR
UNTR membagikan dividen final jumbo pada 2023 senilai Rp6.185 per saham. Saat pengumuman dividen, tingkat yield-nya tembus 19,77 persen. Tingkat dividen payout ratio secara keseluruhan termasuk interim UNTR pada 2023 itu mencapai 124,37 persen. Lalu, bagaimana dengan prospek dividen UNTR di 2024?
Sepanjang 2023, UNTR mencatatkan penurunan laba bersih sangat tipis 1,87 persen menjadi Rp20,6 triliun. Meski begitu, perkiraan dividen final UNTR di 2024 berpotensi turun signifikan.
Kami memperkirakan UNTR akan membagikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersihnya. Dengan begitu, total dividen dari tahun buku 2023 sekitar Rp2.762 per saham. Setelah dikurangi oleh interim senilai Rp701 per saham, berarti total dividen final yang dibagikan di 2024 sekitar Rp2.061 per saham. Jika dihitung dengan harga saham penutupan 8 Maret 2024, berarti tingkat dividen yield-nya tembus 8,52 persen.
3. Saham TOTL
TOTL membagikan dividen sekitar Rp100 per saham pada 2023. Saat pengumuman, tingkat dividen yield-nya mencapai 23 persen. Namun, tingkat dividen jumbo itu karena perseroan membagikan dividen dengan tingkat payout ratio tembus 370 persen.
Sementara itu, kinerja TOTL di 2023 sebenarnya cukup bagus. Hingga kuartal III/2023, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 66,08 persen menjadi Rp109 miliar. Kami memproyeksikan, TOTL bisa mencatatkan laba bersih senilai Rp150 miliar sepanjang 2023.
Dengan asumsi rata-rata dividend payout ratio TOTL sekitar 80 persen. Berarti tingkat dividen TOTL pada 2024 diperkirakan sekitar Rp35 per saham. Jika menggunakan acuan harga saham TOTL per 8 Maret 2024, berarti tingkat dividen yield-nya sekitar 8,62 persen.
2. Saham PUDP
PUDP membagikan dividen senilai Rp200 per saham pada 2023. Saat pengumuman, tingkat dividen yield PUDP sekitar 27 persen. Padahal, tingkat dividen payout ratio-nya hanya mencapai 23,61 persen.
Hal itu disebabkan oleh adanya penjualan properti jumbo mencapai 90 persen dari pendapatan PUDP kepada satu pihak di kuartal IV/2022 sekitar Rp400 miliar. Sehingga laba bersih PUDP juga melejit. Namun, hal itu berpotensi sulit terulang di 2023.
Sampai kuartal III/2023, PUDP masih mencatatkan kerugian sekitar Rp5,11 miliar. Jika tidak ada transaksi jumbo di akhir tahun seperti pada 2022, berarti PUDP bakal absen bagi dividen di 2024.
1. Saham PTBA
PTBA membagikan dividen senilai Rp1.090 per saham pada 2023. Saat pengumuman, tingkat dividen yield PTBA tembus 30 persen. Kala itu, PTBA membagikan seluruh laba bersihnya sebagai dividen.
Adapun, kinerja PTBA di 2023 mencatatkan penurunan. Laba bersih PTBA turun sebesar 51 persen. Hal itu berkaitan erat dengan normalisasi harga batu bara dari periode anomali booming batu bara akibat perang Rusia-Ukraina.
Jadi, jika PTBA tetap membagikan dividen 100 persen dari laba bersih, berarti dividennya akan senilai Rp530 per saham. Jika menggunakan harga penutupan saham 8 Maret 2024, berarti tingkat dividen yield PTBA sekitar 18,27 persen.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, saham dividen paling jumbo di 2023 berpotensi mencatatkan penurunan pembagian dividen yang cukup signifikan, bahkan ada yang tidak bagikan dividen karena posisinya rugi.
Apa efeknya? secara teori ketika adanya penurunan dividen berarti daya tarik pembeliannya jelang periode dividen lebih lemah dibandingkan dengan sebelumnya. Namun, itu jika investor atau trader punya banyak opsi saham menarik lainnya. Adapun, kami menilai pelaku pasar masih akan mengapresiasi para saham-saham dividen jumbo ini meski tingkat dividen per saham maupun yield-nya turun jauh.
Kami sangat menyarankan untuk tidak mengejar dividen di saham dividen jumbo saat setelah pengumuman dan jelang cum-dividen. Pasalnya, kamu berpotensi membeli di harga tinggi dan risiko fluktuasi turunnya cukup tinggi. Kecuali, kamu mau hold selama 5 tahun, tapi kamu harus pastikan juga fundamental saham dividen jumbo itu juga bagus.
Bagi Kamu yang Mau Tau Saham Dividen Oke dari Periode 2024 hingga Lanjut Dapat List Saham Dividen Growth hingga 2025, Yuk Join Mikirdividen Sekarang
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi bundling ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan (HINGGA Maret 2025)
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini