PTPP Merger dengan WIKA, Jadi Multibagger atau Malah Boncos?
Kementerian BUMN sudah kasih ancang-ancang penyehatan BUMN karya, yakni menjadikannya 3 kelompok yang punya segmen berbeda. Bisa kembali cuan?
Mikirduit – Kisah restrukturisasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berlanjut ke arah merger dengan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP). Hal itu diungkapkan menteri BUMN Erick Thohir terkait rencana restrukturisasi BUMN karya. Kira-kira, bagaimana prospek bisnis WIKA dan PTPP jika jadi dimerger?
Dalam konsep restrukturisasi yang diungkapkan oleh Erick Thohir, BUMN karya akan terbagi menjadi tiga kelompok, yakni WIKA merger dengan PTPP, WSKT merger dengan Hutama Karya, dan ADHI merger dengan Nindya. Nantinya setiap entitas BUMN karya akan memegang konsentrasi masing-masing. Seperti WIKA dan PTPP bakal fokus mengurus proyek bandara, pelabuhan, dan residensial. Lalu, WSKT dan Hutama Karya akan fokus bangun jalan tol dan non-tol, gedung, serta residen komersial. ADHI dan Nindya bakal fokus membangun infrastruktur air, jalur kereta api, dan beberapa proyek terkait lainnya.
Pertanyaanya, apakah hal ini bisa membuat BUMN karya yang sakit menjadi sehat? atau malah membuat BUMN karya yang baru demam dikit malah jadi makin sakit? kami akan coba ulas selengkapnya khusus untuk WIKA dan PTPP di sini.
Kondisi WIKA
WIKA memiliki sekitar 6 lini bisnis, yakni Infrasturktur dan Gedung, Energi dan Industri plant, industri, porperti, dan hotel. Dari keenam lini bisnis itu, hanya bisnis Hotel yang punya margin keuntungan terbaik.
Bisnis hotel WIKA per kuartal III/2023 mencatatkan gross profit margin sebesar 15,72 persen. Lalu, net profit marginnya sebesar 9,63 persen.
Sisanya, 4 dari 5 lini bisnis mencatatkan kerugian. Hanya lini bisnis Industri yang mencatatkan positif dengan margin sangat tipis, yakni net profit margin sebesar 4,77 persen.
Dengan kondisi bisnis yang marginnya negatif itu, WIKA punya utang Rp17,29 triliun. Tingkat debt to equity ratio menjadi 1,33 kali. Adapun, tingkat DER terlihat kecil karena perseroan baru mendapatkan PMN sehingga ekuitasnya naik menjadi Rp12,96 triliun dibandingkan dengan Rp7,06 triliun. Jika masih di angka Rp7 triliun, DER WIKA tembus di atas 2 kali.
Kini, WIKA pun lagi sibuk mengurus restrukturisasi utangnya hingga akhirnya sahamnya disuspensi oleh BEI.
Kondisi PTPP
Kondisi PTPP bisa dibilang sedikit lebih sehat dibandingkan dengan WIKA. Meski, kalau dilihat ya agak demam dikit kali ya, tapi masih bisa bergerak gitu.
PTPP memiliki 7 lini bisnis, yakni bisnis konstruksi, Engineering Procurement Construction (EPC), Properti, Pracetak beton, sewa peralatan, energi, dan pendapatan dari jalan tol.
Dilihat dari segmen bisnisnya, PTPP bisa mencatatkan recurring income (pendapatan berulang) lebih banyak seperti dari sewa peralatan, energi, dan pendapatan dari jalan tol.
Namun, bisnis-bisnis yang harusnya menghasilkan recurring income itu malah masih merugi. Hanya dari persewaan peralatan yang sudah laba di 2023 dengan net profit margin 5,59 persen.
Sementara itu, bisnis energi PTPP di 2023 masih rugi Rp198 miliar, sedangkan pendapatan dari tol rugi Rp80,54 miliar.
Untungnya, PTPP cukup bagus menjaga tingkat margin keuntungan di bisnis utamanya, yakni konstruksi. Sepanjang 2023, PTPP mencatatkan net profit margin sebesar 9,27 persen dari bisnis konstruksi tersebut. Meski, secara keseluruhan, pendapatan PTPP dari konstruksi sepanjang 2023 turun 5,45 persen menjadi Rp16,48 triliun.
Sepanjang 2023, PTPP pun mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 77,17 persen menjadi Rp481 miliar. Meski, pendapatannya hanya naik 5,67 persen menjadi Rp19,99 triliun. Namun, kami pikir pencapaian laba bersih PTPP ini uang riil karena arus kas operasional positif Rp384 miliar.
Meski begitu, kami menilai kondisi PTPP juga cukup rentan jika ada penurunan proyek konstruksi. Pasalnya, keenam bisnis perseroan lainnya malah turun dan merugi. Sehingga posisi PTPP tidak terlalu sehat juga.
Jadi, gimana setelah merger?
Untung Rugi Merger PTPP WIKA
Jika melihat kondisi WIKA dan membandingkannya dengan PTPP, aksi merger ini jelas akan merugikan PTPP. Namun, tidak selamanya negatif juga. Dengan adanya konsolidasi aset pasca merger antara PTPP dan WIKA, mereka bisa memperbaiki nasib bersama-sama. WIKA yang lagi sakit bisa sembuh, sedangkan PTPP yang baru agak demam bisa lebih agresif lagi.
Sebagai perhitungan sederhana, jika menggabungkan tingkat utang WIKA di kuartal III/2023 dengan PTPP di 2023 (dengan PTPP menjadi entitas akhir merger), tingkat DER-nya menjadi sedikit lebih sehat di 1,44 kali dibandingkan dengan 1,65 kali.
Selain itu, dengan merger, sebenarnya PTPP dan WIKA bisa mengoptimalkan biaya operasional bisnis agar lebih efisien. Di mana, PTPP punya kelebihan mampu menjaga margin konstruksi tetap bagus, serta WIKA mungkin bisa meningkatkan bisnis properti termasuk perhotelan keduanya setelah konsolidasi.
Bagi pemerintah, dengan merger PTPP dan WIKA, jika ada kebutuhan penyertaan modal negara bisa lebih hemat. Sekali suntik, dua perusahaan dapat. Ditambah, dengan pembagian proyek lebih spesifik, tidak ada persaingan dalam memperebutkan proyek, dengan begitu margin bisnis akan lebih bagus juga.
Meski begitu, dengan tingkat eksposure utang yang sangat tinggi, sebagai investor, kami jelas menilai sangat berisiko masuk ke saham PTPP (jika akhirnya PTPP menjadi entitas hasil akhir merger). Pasalnya, dalam masa konsolidasi, kinerja PTPP mungkin akan melewati fase transisi yang nggak begitu bagus.
Kami menilai butuh waktu sekitar 1-3 tahun setelah merger untuk menyehatkan entitas hasil merger WIKA dan PTPP agar kembali profitable.
Secara valuasi, adanya rencana merger dengan WIKA ini membuat PTPP masih cukup mahal dengan PBV di angka 0,28 kali. Kami perkirakan harga wajar PTPP dengan risiko ada merger tersebut layak dihargai Rp396 - Rp491 per saham.
Lalu, apakah saham PTPP bisa bangkit ke masa boomingnya di atas Rp1.000-an? dengan mode kinerja positif, kami pun masih menilai harga wajar PTPP masih ada di kisaran Rp585 per saham.
Musim Bagi Dividen Nih, Mau Tau Saham Dividen yang Oke dan Bisa Diskusi serta Tau Strategi Investasi yang Tepat?
Yuk join Mikirdividen, masih ada promo Berkah Ramadan hingga Rp200.000. Berikut ini benefit yang akan kamu dapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan (HINGGA Maret 2025)
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini