Rasio Dividen Saham di Bawah MIND ID Menciut, Begini Prospek 3 Sahamnya
Kabar Dividen ANTM menciut dengan rasio sekitar 35 persen - 50 persen membuat harga sahamnya turun. PTBA dan TINS yang juga di bawah MIND ID ikut turun. GImana nasib dividen ketiga saham ini di tahun ini
Mikirduit – Tiga saham BUMN (PTBA, ANTM, TINS) yang tergabung dalam MIND ID kompak turun pada pembukaan pasar 14 November 2024. Hal itu selaras dengan munculnya guidance dividen untuk perusahaan di bawah holding BUMN tambang tersebut yang nominalnya cukup rendah, kalau begini bagaimana prospek ketiga saham tersebut?
Cerita emiten di bawah MIND ID bakal pangkas dividend payout rasio muncul dari penjelasan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ANTM, yakni Arianto Sabtonugroho. Dia mengungkapkan perkiraan dividend payout rasio dari MIND ID sekitar 35-50 persen dari laba bersih.
Persentase itu jelas jauh lebih kecil dibandingkan dengan periode tahun buku 2023, ketika ANTM secara mengejutkan membagikan 100 persen laba bersih menjadi dividen.
Namun, secara historis rata-rata rentang dividen payout rasio ANTM memang ada di 35 persen sampai 50 persen. Tercatat, hanya beberapa kali ANTM mencatatkan dividen di bawah 35 persen, yakni pada 2014 sebesar 22,5 persen dan 2013 sebesar 15 persen.
Masalahnya, kinerja laba bersih ANTM sedang turun. Sampai kuartal III/2024, laba bersih ANTM turun sebesar 22,72 persen menjadi Rp2,2 triliun. Hal ini berkaitan erat dengan penurunan pendapatan nikel akibat RKAB yang terlambat disetujui hingga awal semester II/2024.
Sementara itu, ANTM memang mencatatkan pendapatan dari logam mulia yang naik 84 persen menjadi Rp35 triliun, tapi margin keuntungannya sangat tipis sehingga tidak mampu menutup penurunan pendapatan di segmen nikel.
Dengan menggunakan asumsi laba bersih ANTM di 2024 menggunakan proyeksi kami di Rp111 per saham. Jika ANTM membagikan dividen dengan guideline tertinggi di 50 persen dari laba bersih, berarti tingkat dividen sekitar Rp55,5 per saham. Dengan begitu, tingkat dividend yield menggunakan harga saham ANTM per 14 November 2024 menjadi 3,7 persen.
Angka dividend yield ini jelas jauh dari angka yang menarik apalagi jika dibandingkan dengan bunga deposito dan SBN.
Lalu, bagaimana nasib BUMN lainnya selain ANTM?
Saham PTBA
Berbeda dengan ANTM, PTBA sudah menyebutkan minimal dividend payout ratio mereka ada di 30 persen. Secara historis sejak 2009, dividend payout ratio PTBA memang tidak pernah di bawah 30 persen.
Ada 4 kali PTBA membagikan dividen di kisaran 30 persen laba bersih. Hal itu terjadi pada 2015-2017 dan 2021. Rata-rata dividen payout rasio periode tersebut antara lain 37,09 persen, 32,79 persen, 32,79 persen, dan 36,05 persen.
Penurunan dividen payout ratio dilakukan PTBA ketika kinerja keuangannya tertekan oleh siklus harga batu bara yang lagi rendah.
Hal itu terjadi pada 2015-2017 saat harga batu bara di bawah 100 dolar AS per ton, serta 2021 (untuk tahun buku 2020), saat kinerja turun karena harga batu bara kembali rendah akibat pandemi Covid-19.
Dengan melihat kinerja historis itu, kami ekspektasi dividend payout ratio PTBA berpotensi di area 50 persen - 65 persen. Lalu, jika menghitung asumsi laba bersih PTBA sepanjang 2024 dengan twelve trailing month (TTM) atau minimal kinerja kuartal IV/2024 bakal sama seperti tahun sebelumnya (tanpa pertumbuhan), berarti total dividen dengan asumsi dividend payout ratio tertinggi di 65 persen sebesar Rp313 per saham. Dengan menggunakan asumsi harga saham per 14 November 2024, tingkat dividend yield PTBA sekitar 11,26 persen.
Meski mengalami penurunan, kami menilai tingkat yield PTBA masih lebih menarik dibandingkan dengan ANTM.
Saham TINS
Adapun, kondisi TINS juga lebih berbeda dibandingkan dengan dua kompatriotnya di MIND ID. Pada tahun ini, TINS mendapatkan momentum harga timah meroket ke atas 30.000 dolar AS per ton sehingga kinerjanya dari rugi menjadi laba sepanjang 2024.
Setelah puasa dividen selama setahun, berapa pun tingkat dividen TINS akan tetap menarik.
Apalagi, secara historis rata-rata dividen payout ratio TINS sekitar 30 persen hingga 50 persen. Sehingga tidak ada anomali yang signifikan dibandingkan dengan ANTM dan PTBA.
Kami berasumsi TINS bisa mencatatkan laba bersih sekitar Rp162 per saham pada 14 November 2024. Dengan tingkat dividend payout ratio sekitar 50 persen, berarti dividen TINS sebesar Rp81 per saham. Dengan menggunakan harga saham per 14 November 2024, tingkat dividen yield TINS sekitar 6 persen.
Kesimpulan
Melihat kabar ANTM berpotensi memangkas dividend payout ratio dibandingkan dengan tahun buku 2023, tekanan harga saham cenderung mendera ANTM. Pasalnya, daya tarik ANTM akan berkurang.
Meski, kami menilai jika ANTM berada di area Rp1.200 - Rp1.300 per saham, emiten tambang nikel ini akan tetap menarik. Pasalnya, kinerja ANTM di 2025 akan lebih baik dibandingkan dengan 2024 karena RKAB berlaku langsung 3 tahun. Sehingga, pendapatan nikel ANTM di 2025 akan mendapatkan kontribusi penuh dari segmen nikel.
Hanya saja, saat pengumuman dividen, harga saham ANTM berpotensi tertekan signifikan karena ada penurunan tingkat dividen yang juga drastis.
Sementara itu, untuk PTBA, jika ada penurunan payout ratio, efeknya tidak sedalam ANTM. Pasalnya, dari sisi tingkat yield masih cukup bagus, apalagi jika saham PTBA turun ke area Rp2.500 per saham.
Lalu, untuk TINS malah menjadi positif karena ini menjadi dividen pertama setelah puasa di 2023 kemarin. Dengan tingkat yield 6 persen, TINS malah lebih menarik daripada ANTM dari sisi dividen dan jangka pendek.
Hanya saja, risiko TINS adalah pertumbuhan bisnis di 2025 berpotensi lebih lambat jika harga timah mengalami normalisasi. Dengan ada asumsi itu, posisi saham TINS saat ini sudah terlampau mahal.
Di luar semua itu, catatannya adalah keputusan berapa persentase rasio dividen ada di pemegang saham. Sehingga ketika pemegang saham ketok palu di 100 persen, itu akan terjadi. Jadi, tetap pantau perkembangan juga ya.
Jika dividen ANTM dan PTBA turun, mana saham BUMN tambang yang paling menarik?
Yuk Join Grup Mikirdividen untuk Dapat Pilihan Saham Investasi Jangka Panjang Serta Diskusi dan Update Saham Eksklusif Bersama Ratusan Investor Saham Lainnya
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini . Ada promo spesial diskon langsung Rp200.000 untuk langganan setahun! CUMA SAMPAI 31 Desember 2024 dan Kuota terbatas!
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini