Rencana Right Issue LABA, Jadi Potensi Kenaikan Harga Gelombang Kedua?
Lewat public expose, LABA sudah umumkan rencana right issue dengan maksimal target dana sekitar Rp150 miliar. Kira-kira, akankah ada kenaikan harga saham kedua untuk saham yang di-backdoor listing ini?
Mikirduit – LABA mengumumkan rencana melakukan right issue dengan target dana hingga Rp150 miliar yang dilaksanakan di semester I/2025. Apakah akan ada gelombang naik kedua untuk saham LABA?
Sebenarnya, untuk rencana right issue ini belum ada detail lebih lanjut, informasi yang dimiliki hanya target dana Rp100 miliar hingga Rp150 miliar dan sebagain besar akan diserap oleh standby buyer yang memiliki industri berkaitan di hulu dan hilir.
Dengan menggunakan informasi itu dan asumsi harga pelaksanaan di Rp290 per saham. Berarti total lembar saham baru yang diterbitkan sekitar 30-45 persen dari total lembar saham saat ini. Dari proyeksi kami, harga pelaksanaan terendah ada di Rp100 - Rp150 per saham yang berarti jumlah lembar saham baru mencapai 90 persen dari total lembar saham yang ada.
Namun, jika harga pelaksanaan right issue ditawarkan di bawah harga pasar, potensi saham LABA naik untuk kedua kalinya lebih rendah. Alasannya, investor publik masih akan berminat untuk eksekusi saham barunya.
Kecuali, LABA memasang harga right issue di atas harga pasar. Sehingga standby buyer akan masuk dengan harga lebih tinggi dari porsi publik yang tidak mengambil haknya. Artinya, akan ada dilusi porsi kepemilikan publik. Hal itu bisa mendorong harga saham LABA bisa naik signifikan sesuai dengan tingkat penurunan free float di pasar.
Hal ini pernah terjadi di beberapa saham seperti, ARTO hingga PANI.
Jadi, kunci kenaikan kedua dari saham LABA adalah apakah harga pelaksanaan right issue ini di atas harga pasar atau di bawah harga pasar. Terlepas dari apapun rencana penggunaan dana.
Jika tujuannya untuk meng-inbrengkan aset, berarti standby buyer akan berani pasang harga tinggi karena mereka tidak keluar uang juga untuk serap saham barunya.
Siapa standby buyer right issue LABA nanti? Gotion yang diduga sudah ada di balik dari entitas pengendali LABA saat ini disebut berpeluang join ke dalam shareholder LABA.
Hal itu cukup logis mengingat bisnis LABA sudah berubah menjadi terkait Energi Baru Terbarukan yang fokus di baterai kendaraan listrik. Sehingga hubungan antara Gotion dengan perseroan itu saling melengkapi.
Prospek Saham LABA
Adapun, setelah di-backdoor-listing oleh NEV Storage dan Longping Indonesia, LABA memiliki rencana pengembangan bisnis seperti ini:
Pertama, pada 2025 perseroan berencana memproduksi 100.000 pcs baterai lithium untuk kendaraan listrik. Lalu, perseroan juga diproyeksikan dapat menyelesaikan pergantian 100 baterai truk.
Untuk kegiatan bisnis penukaran baterai, perseroan menargetkan bisa membangun stasiun penukaran baterai sebanyak 2.000 storage box yang di dalamnya terdapat power Supply untuk pengisian kendaraan listrik yang tersebar di beberapa titik.
Untuk kegiatan bisnis stasiun tenaga surya, perseroan diproyeksikan membangun pembangkit listrik fotovoltaic dengan kapasitas 10 MV yang menghasilkan 10 juta kilo watt per hour (KwH).
Untuk kegiatan manajemen aset baterai, perseroan diproyeksikan sudah melakukan tahap awal pengembangan untuk manajemen aset baterai.
Kedua, pada 2026 perseroan berencana meningkatkan produksi 130.000 pcs baterai dan menyelesaikan pergantian 300 baterai truk.
Lalu, untuk bisnis penukaran baterai, diproyeksikan terdapat pembangkit listrik fotovoltaic dengan kapasitas 30 MV yang menghasilkan 40 juta kWh.
Terakhir, untuk kegiatan manajemen aset baterai, perseroan sudah melakukan tahap lanjutan pengembangan untuk manajemen aset baterai.
Ketiga, pada tahun 2027, perseroan berencana untuk memproduksi 200.000 pcs baterai lithium untuk kendaraan listrik, serta menyelesaikan pergantian 400 baterai truk.
Lalu, perseroan juga akan meningkatkan jaringan stasiun penukaran baterai menjadi sebanyak 3.500 storage box.
Dari bisnis stasiun tenaga surya diharapkan memiliki pembangkit listrik fotovoltaic dengan kapasitas 30 MV yang menghasilkan 40 juta kWh.
Terakhir, bisnis manajemen aset baterai sudah siap masuk tahap komersial.
Namun, dalam menjalankan rencana tersebut, perseroan harus menyelesaikan beberapa hal seperti, pembelian lahan untuk industri baterai kendaraan bermotor listrik. Sejauh ini, perseroan masih dalam proses penjajakan.
Saat ini, pabrik battery pack yang sudah tersedia ada di Bekasi. Pabrik tersebut ditargetkan bisa memiliki kapasitas sekitar 600.000 battery pack. Saat ini, perseroan menargetkan untuk bisa Supply battery pack ke kendaraan komersil seperti motor listrik, bus listrik, truk listrik, dan mobil.
Namun, realisasi paling terdekat, perseroan lagi menjajaki untuk jadi supplier battery pack motor listrik roda 3, bus listrik, dan truk listrik.
Selain itu, perseroan juga berencana membentuk 3 anak usaha baru, yakni:
Pertama, menjual listrik dan battery subscription.
Kedua, perusahaan yang mengontrol aset tanah untuk kegiatan operasional bisnis.
Ketiga, anak perusahaan yang bergerak di moulding untuk mendukung aksesoris kendaraan listrik.
Jadi, nantinya LABA akan berstatus sebagai holding dari deretan anak usaha tersebut.
Kesimpulan
Untuk LABA, kami menilai penentuan kenaikan harga akan tergantung dengan rencana aksi right issue nanti. Jika, harga pelaksanaan right issue di atas pasar, hal itu bisa jadi peluang untuk LABA mencatatkan kenaikan harga yang menarik untuk kedua kalinya. Namun, jika di bawah harga pasar akan menjadi kurang menarik.
Alasannya, jika right issue di atas harga pasar, ada potensi tingkat free float LABA berkurang karena standby buyer akan menyerap hak saham baru yang tidak dieksekusi.
Di sisi lain, untuk kinerja LABA belum terefleksi di kuartal III/2024, manajemen menyebutkan prospek kinerja LABA dengan bisnis barunya akan terefleksi di kuartal IV/2024.
JOIN MIKIRDIVIDEN SEKARANG JUGA
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini