Rumor JMAS Diakuisisi BNII dan 7 Saham Asuransi yang Butuh Modal

Saham JMAS meroket ARA setelah muncul kabar mau diakuisisi BNII. Namun, apakah itu akan kejadian? apakah ada perusahaan asuransi lainnya yang jadi target akuisisi?

Rumor JMAS Diakuisisi BNII dan 7 Saham Asuransi yang Butuh Modal

Mikirduit – Beberapa isu akuisisi terus mencuat, salah satunya yang teranyar adalah rencana PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) mengakuisisi PT JMA Syariah Tbk. (JMAS). Pertanyaannya, seberapa bagus prospek saham JMAS setelah diakuisisi BNII atau sebaliknya? 

Setelah pemberitaan di Kontan.co.id berjudul Maybank Indonesia (BNII) Disebut Bakal Akuisisi JMA Syariah (JMAS) dari Kospin muncul pada 19 Agustus 2024 pagi, harga saham BNII dan JMAS kompak melejit di perdagangan hari tersebut. Saham JMAS tembus Auto rejection atas (ARA) 34,55 persen, sedangkan saham BNII yang biasanya kalem tiba-tiba naik 13,89 persen.

JMAS adalah emiten yang bergerak di bidang asuransi jiwa. Artinya, jika BNII mengakuisisi JMAS, bank asal Malaysia itu akan melengkapi portofolio konglomerasinya, yang kini baru memiliki dua anak usaha, yakni Maybank Finance dan PT WOM Finance Tbk. (WOMF). 

Dari sisi JMAS, perseroan juga membutuhkan modal tambahan setelah PIJK No.23/2023 rilis. Dalam aturan itu, OJK membagi dua kelas asuransi, yakni Kelompok Perusahaan Perasuransian berdasarkan Ekuitas 1 (KPPE 1) dan KPPE 2. 

Perbedaan antara KPPE 1 dan 2 adalah KPPE 1 hanya bisa melakukan kegiatan asuransi yang sederhana, sedangkan KPPE 2 bisa melakukan seluruh kegiatan asuransi syariah, termasuk produk PAYDI (eks-istilah pengganti unit link). 

Namun, total ekuitas JMAS hingga semester I/2024 baru sekitar Rp117 miliar. Padahal, sebagai asuransi syariah, JMAS butuh modal minimal Rp500 miliar yang tersedia pada 2028 untuk masuk kasta teratas perusahaan asuransi. Sementara itu, dalam kondisi ekuitas JMAS saat ini, posisinya juga masih kurang untuk masuk ke KPPE 1 yang berlaku pada 2028. 

Sementara itu, kami menilai proses akuisisi JMAS oleh BNII ini sifatnya baru tahap yang sangat awal. Belum ada kesepakatan yang tercipta sehingga risiko gagal terjadinya juga cukup tinggi. 

Apalagi, dalam pemberitaan Kontan, Kospin disebut menawarkan harga Rp200 miliar, sedangkan BNII menawarkan Rp100 miliar - Rp150 miliar. Dalam konfirmasi ke pihak BNII, Kontan mengungkapkan pihak manajemen BNII mengungkapkan perseroan tidak ada rencana akuisisi. Sejauh ini, perseroan sudah punya mitra asuransi dengan Allianz Syariah.Sehingga, prospek BNII akuisisi JMAS ini masih cukup jauh.

List Emiten Asuransi yang Butuh Suntikan Modal

Selain JMAS, ada 7 emiten asuransi yang membutuhkan tambahan permodalan untuk bisa memenuhi ketentuan OJK masuk ke KPPE 1 dan 2.

💡
RALAT: Sebelumnya kami menyamaratakan syarat asuransi syariah dan konvensional. Dari ketentuan OJK, syarat modal minimum di 2028 untuk asuransi konvensional KPPE 1 senilai Rp500 miliar, sedangkan KPPE 2 senilai Rp1 triliun.

Untuk VINS, belum ada kabar terbaru terkait rencana aksi korporasi memenuhi ketentuan modal tersebut. Padahal, sampai semester I/2024, ekuitas VINS masih di bawah Rp500 miliar, yakni Rp147 miliar. 

Jika sampai jelang 2028, pertumbuhan bisnis secara organik VINS tidak mampu mencapai Rp500 miliar, artinya perseroan butuh tambahan modal via right issue atau ada investor strategis yang menyuntik modal.

AHAP juga butuh penambahan modal untuk memenuhi ketentuan OJK pada 2028. Sampai semester I/2024, AHAP memiliki ekuitas baru sekitar Rp216 miliar. Salah satu upaya AHAP untuk memenuhi kabarnya akan melalui jalur right issue.

Bahkan, Dalam pemberitaan di CNBC pada 27 November 2023, AHAP disebut memiliki opsi go-private seperti entitas Grup Salim lainnya, yakni META. Alasannya, jika proses right issue butuh waktu lama dan tidak efisien. 

Kinerja keuangan AHAP dalam periode 2017-2022 mencatatkan tingkat kerugian yang cukup konsisten, baru di 2023 AHAP mencatatkan keuntungan senilai Rp5 miliar. Meski, secara interim sepanjang semester I/2024, kinerja AHAP kembali melambat. 

Lalu, MTWI, ASJT, ASDM, ASMI, dan ASBI juga butuh tambahan modal untuk memenuhi minimal modal Rp500 miliar. Apalagi, jika mereka ingin masuk KPPE 2, berarti harus mengejar Rp1 triliun. Namun, kelima saham itu belum ada kabar rencana akuisisi atau right issue untuk memperkuat modalnya dalam jangka dekat.

Di sisi lain, BHAT, ASRM, dan LPGI juga butuh tambah modal jika ingin masuk kelas asuransi KPPE 2 yang bisa menjalankan operasi bisnis secara keseluruhan. Serta MREI, sebagai perusahaan reasuransi masih butuh tambahan modal agar bisa masuk kelas KPPE 2 minimal Rp2 triliun untuk perusahaan reasuransi. Sayangnya, keempat emiten itu juga belum ada kabar terkait rencana akuisisi.

Untuk LPGI sudah diakuisisi oleh Hanwha Life dari Korea Selatan pada 2023. Tinggal nanti komitmen dari Hanwha untuk mengikuti ketentuan dengan menyuntik moda.

Prospek 5 Saham Asuransi Umum, Dapat Berkah dari Wajib Punya Asuransi Kendaraan?
Pemerintah dan OJK lagi godok aturan turunan terkait kewajiban punya asuransi kendaraan bagi masyarakat. Lalu, apa saham yang akan diuntungkan dari kebijakan tersebut?

Kesimpulan

Untuk aksi akuisisi JMAS, kami menilai akan terjadi di masa depan karena dengan pertumbuhan bisnis secara organik, perseroan cukup sulit mencapai target minimal Rp200 miliar. Namun, apakah dengan BNII atau pihak lain, itu yang masih tanda tanya. Walaupun, ada kabar tersiar, jika ada investor lainnya selain BNII yang juga berencana akuisisi JMAS.

Soalnya, sejauh ini belum ada proses kesepakatan minimal due diligence atau tahapan lainnya. Dari sisi JMAS masih menerbitkan laporan keuangan kuartal II/2024 sesuai tepat waktu alias tidak ada audit tengah tahun. 

Ditambah, saham di sektor asuransi ini mayoritas tidak terlalu likuid. Deretan saham asuransi yang sering diperdagangkan antara lain TUGU dan PNLF. Jadi, jika cerita tentang akuisisi mereda, bisa jadi saham JMAS berpotensi tidak terlalu likuid lagi.

Event Perdana Mikirduit: Saham Pertama, step by step investasi saham hingga bisa taking profit

Mikirduit bakal mengadakan event online secara umum pada 31 Agustus 2024 pukul 10:00 Wib sampai dengan selesai. Event ini terbatas hanya untuk 150 peserta.

Sesuai saran dan permintaan beberapa subscriber dan followers, harga pre-sale harga Rp150.000 (dari harga normal Rp300.000) di-perpanjang sampai 28 Agustus 2024 (jadi pas gajian masih bisa ikut dengan harga spesial, kalau masih kebagian)

Benefit join event:

  • Harga tiket event termasuk e-Book panduan investasi saham ala Mikirduit bertajuk Saham Pertama
  • Review 10 saham untuk investing jangka panjang yang ada dalam e-Book
  • Grup belajar dan diskusi (bukan grup rekomendasi saham) after event selama sebulan

Beli tiket harga pre-sale di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini 

Referensi