SAH, EXCL dan FREN Merger April 2025, Begini Nasib Holdernya
EXCL dan FREN memutuskan untuk merger dan jika lancar prosesnya akan rampung di April 2025. Lalu, bagaimana nasib investor ritel yang hold saham tersebut? dan bagaimana prospeknya?
Mikirduit – EXCL telah merilis keterbukaan informasi terbaru terkait rencana merger dengan FREN. Hasilnya, jika semua lancar, EXCL akan merampungkan akuisisi merger dengan FREN pada 25 April 2025. Lalu, bagaimana skema merger dan prospek EXCL ke depannya?
Dalam transaksi merger ini, ada tiga entitas yang akan dimerger, yakni EXCL, FREN, dan Smart Telecom yang statusnya adalah anak usaha FREN. Dalam transaksi ini, EXCL akan menjadi entitas hasil merger-nya.
Pertanyaan yang muncul pertama, lalu bagaimana nasib pemegang saham ritel EXCL dan FREN setelah aksi merger tersebut?
Jadi, nantinya pemegang saham EXCL disebut akan terdilusi 27,95 persen karena ada penggabungan konversi saham dari pemegang saham FREN dan Smart Telecom. Nantinya, pemegang saham publik di FREN akan dikonversi menjadi saham EXCL dengan rasio 0,011.
Artinya, butuh sekitar 10.000 lembar saham (100 lot) FREN untuk bisa dikonversi menjadi 1 lot saham EXCL.
Nantinya, konversi saham ini akan otomatis terjadi (jadi tidak seperti PUPS AADI ya) jika kamu setuju dengan aksi korporasi merger tersebut. Jika ada pemegang saham ritel yang tidak setuju, dia bisa mengajukan di RUPS dan nantinya saham akan di-buyback oleh EXCL.
Jika kamu pemegang saham EXCL dan tidak setuju dengan aksi korporasi, perseroan akan buyback di harga Rp2.350 per saham. Lalu, jika kamu pemegang saham FREN dan tidak setuju dengan aksi korporasi, EXCL akan buyback di harga Rp25 per saham.
Sementara itu, EXCL berencana membagikan dividen tahunan senilai Rp85 per saham pada RUPS tahunan 2024 yang diselenggarakan pada sekitar semester I/2024 atau sebelum terjadinya aksi korporasi.
Seberapa spesial angka dividen yang dibagikan oleh EXCL tersebut? Angka dividen itu akan mencapai level tertinggi sejak 2013. Namun, jika menghitung tingkat dividend yield dengan harga 11 Desember 2024, persentasenya tidak terlalu besar hanya 3,74 persen.
Nasib EXCL Setelah Merger dengan FREN
Setelah merger EXCL dan FREN, Axiata dan Sinarmas akan sama-sama menjadi pemegang saham jumbo di perseroan. Axiata pegang sebesar 47,9 persen, sedangkan Grup Sinarmas pegang sekitar 27 persen. Sisanya, sekitar 30 persen dipegang oleh publik.
Jika mengacu ke proforma kinerja keuangan hasil merger dengan mengacu ke kinerja kuartal III/2024, dari tingkat risiko kredit, EXCL memiliki tingkat DER sebesar 0,49 kali. Namun, angka ini terlihat kecil karena ada pembalikan saldo ekuitas untuk mempengaruhi akuntansi kombinasi bisnis. Jadi saldo defisit FREN senilai Rp26,04 triliun dihapuskan sehingga tersisa saldo ekuitas positif Rp8,98 triliun. Jadi, tingkat ekuitas menjadi Rp37,65 triliun.
Jika menghitung tingkat interest coverage rasio (ICR) EXCL setelah merger dari simulasi tersebut sebesar 1,23 kali. Angka ini masih bagus lebih dari 1 kali, tapi tidak terlalu tebal.
Lalu, jika menggunakan asumsi kinerja kuartal III/2024, setelah merger EXCL memang bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan sebesar 42,17 persen menjadi Rp33,93 triliun. Masalahnya, dari segi laba bersih mengalami penurunan signifikan sebesar 74,03 persen menjadi Rp262 miliar. Bahkan, tingkat net profit marginnya menjadi di bawah 1 persen.
Adapun, setelah merger nantinya nama perusahaan menjadi PT XLSmart Telecom Sejatera Tbk. Dari keterbukaan informasi, perusahaan hasil merger ini memiliki beberapa strategi:
Pertama, perseroan akan fokus di operator seluler dan potensi segmen market Business to Business termasuk UMKM
Kedua, mengoptimalkan penawaran produk konvergensi (seperti penjualan internet rumahan yang terhubung dengan paket di smartphone) untuk meningkatkan pendapatan.
Ketiga, efisiensi jaringan dengan konsolidasi posisi jaringan yang sama antara EXCL dan FREN sehingga bisa lebih efisien secara operasional.
Keempat, mengoptimalkan jaringan perusahaan ekosistem dari pemegang saham, seperti Grup Sinarmas untuk memperkuat posisi di pasar.
Selain itu, dari merger ini diharapkan EXCL akan lebih siap melakukan penetrasi 5G ketika jaringan tersebut tersedia.
Sebenarnya, tidak ada yang terlalu spesial dari pemaparan rencana setelah merger. Pasalnya, itu hal lazim yang dilakukan juga oleh ISAT dengan Tri saat merger sebelumnya.
Kesimpulan
Salah satu kekurangan aksi merger ini adalah FREN yang dinilai sebagai perusahaan rugi terus (belum pernah meraih laba operasional). Sehingga, sentimennya menjadi penekan kinerja EXCL pasca konsolidasi. Hal itu terlihat dari asumsi penurunan laba bersih EXCL setelah merger.
Meski, bagi FREN ini adalah berkah karena mereka bisa terselamatkan dan beroperasi secara efisien.
Namun, yang ditunggu adalah setelah merger, EXCL akan melakukan mandatory tender offer di harga Rp2.350 per saham. Dari sini, perlu dilihat seberapa banyak saham publik yang terserap. Jika tingkat free float EXCL susut setelah MTO, ada peluang saham ini naik karena faktor supply and demand.
Apalagi, hasil merger EXCL-FREN ini tetap membuat perseroan menjadi pemain telekomunikasi terbesar ketiga setelah TLKM dan ISAT. Hanya saja, dengan melakukan merger, EXCL dan FREN bisa memperkecil selisih gap skala bisnis dari segi cakupan pengguna dengan dua pemain di atasnya.
Jadi, secara hasil aksi korporasi, kami menilai EXCL butuh waktu untuk mencatatkan pertumbuhan, yakni di 2026 hingga 2027. Salah satu risikonya lagi dari aksi korporasi ini adalah ada potensi tingkat dividen di 2026 akan turun karena penyesuaian kinerja laba pasca merger.
Denga berbagai fakta ini, kamu masih minat EXCL yang bakal kedatangan pemegang saham baru, yakni Grup Sinarmas?
LAST CALL PROMO JOIN MIKIRDIVIDEN CUMA RP400.000 PER TAHUN SAMPAI 31 DESEMBER 2024
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini . Ada promo spesial diskon langsung Rp200.000 untuk langganan setahun! CUMA SAMPAI 31 Desember 2024 dan Kuota terbatas!
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini