Saham Diskon Pilihan, SLB yang Lagi Proses Akuisisi ChampionX
Salah satu saham seri value investing kali ini datang dari bisnis penunjang migas yang lumayan besar. Bahkan, di Indonesia emiten ini juga kolaborasi dengan ELSA lho. Bagaimana prospeknya?
Mikirduit – Dalam seri value investing saham AS kali ini, kami akan mengulas emiten yang memiliki jasa kontraktor pertambangan migas, mungkin mirip ELSA, tapi yang ini pemain kelas dunia dan layanannya juga mencakup panas bumi hingga menangkap karbon atau carbon capture. Saham ini adalah Schlumberger (SLB) yang mencatatkan pertumbuhan kinerja, tapi harga sahamnya terus mengalami penurunan. Kira-kira, bagaimana prospeknya?
Kami menggunakan analisis beberapa metriks untuk menemukan saham yang dinilai sudah murah dan punya prospek bagus seperti:
- Beta lebih dari 1
- Value dengan DCF memiliki margin of safety 0 persen hingga 50 persen
- PEG di bawah 2 kali
- PBV di bawah 3 kali
- PE di bawah 20 kali
- Proyeksi laba bersih setahun ke depan turun 5 persen hingga tumbuh positif (berapa pun persentasenya)
- Laba bersih setahun terakhir turun 7 persen hingga naik positif berapa pun persentasenya
- Tingkat DER di bawah 0,9 kali
- Tingkat dividend yield dari 0-10 persen.
Sepanjang tahun ini, harga saham SLB sudah turun 21 persen. Padahal, jika dilihat hasil kinerja SLB hingga semester I/2024 cukup bagus dengan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 10,83 persen menjadi 2,18 miliar dolar AS.
Kenaikan laba bersih itu didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 12,7 persen menjadi 17,84 miliar dolar AS. Dua kontributor utama pertumbuhan pendapatan SLB antara lain production system yang naik 29,27 persen menjadi 5,84 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, serta reservoir Performance yang naik 12,65 persen menjadi 3,54 miliar dolar AS.
Secara umum, seluruh segmen pendapatan SLB mencatatkan kenaikan, termasuk Digital and Integration dan Well Construction yang masing-masing naik 8,86 persen dan 2,36 persen. Sejauh ini, kontribusi pendapatan terbesar SLB berasal dari Well Construction senilai 6,77 miliar dolar AS.
Hasil kinerja keuangan SLB di kuartal II/2024 yang mencatatkan laba bersih per saham di luar charges dan kredit dalam 3 bulan senilai 0,85 dolar AS per saham juga di atas ekspektasi analis yang mematok sekitar 0,83 dolar AS per saham. Hasil ini membuat SLB mencatatkan 4 kali berturut-turut dalam periode kuartalan melampaui ekspektasi analis.
Rencana Ekspansi SLB
SLB tengah melakukan dua aksi korporasi yang lagi berjalan.
Pertama, SLB lagi proses akuisisi ChampionX (NASDAQ: CHX) sejak April 2024. Dalam proses akuisisi itu, transaksi dilakukan dengan pertukaran saham. Jadi, SLB akan mengakuisisi CHX, tapi pembayarannya dilakukan dengan saham. Jadi, setiap pemegang saham eksisting CHX akan mendapatkan 0,73 saham SLB untuk setiap lembar saham CHX. Total, pemegang saham CHX akan memiliki sekitar 9 persen saham SLB yang beredar.
Kabarnya, transaksi ini bisa meningkatkan laba sebelum pajak hingga 400 juta dolar AS dalam tiga tahun.
SLB pun mengklaim akan meningkatkan return atau keuntungan kepada pemegang saham dengan target 3 miliar dolar AS pada 2024 dan 4 miliar dolar AS pada 2025. Kami masih menelusuri maksud dari pengembalian ini lewat transaksi buyback untuk mengerek harga atau dividen.
Aksi akuisisi ini juga satu sektor bisnis yang bisa meningkatkan skala bisnis SLB. Pasalnya, CHX juga penyedia jasa dan teknologi terkait pertambangan migas.
Namun, transaksi SLB mengakuisisi CHX harus tertunda oleh permintaan Departemen Kehakiman AS untuk melakukan peninjauan aksi akuisisi tersebut. SLB memperkirakan transaksi akan selesai pada kuartal IV/2024 atau kuartal I/2025.
Secara umum, transaksi sudah deal karena pemegang saham CHX sudah setuju dalam RUPS Luar Biasa pada 18 Juli 2024.
Kedua, SLB juga bekerja sama dengan Aker Carbon Capture untuk membuat perusahaan patungan yang bisa mengkolaborasikan kemampuan dan teknologi kedua entitas tersebut untuk bisa mempercepat adopsi carbon capture skala besar.
Nantinya perusahaan patungan antara SLB dan Aker Carbon Capture ini akan menggabungkan teknologi Advanced Carbon Capture berbasis amina dari ACC dengan portofolio teknologi layanan SLB. Perusahaan patungan ini telah memiliki 7 teknologi instalasi untuk bisa menangkap hingga 1 juta ton emisi karbon per tahun.
Porsi perusahaan patungan ini antara lain, SLB sebanyak 80 persen, sedangkan ACC sebanyak 20 persen.
Kesimpulan
Secara umum, kinerja pendapatan SLB sepanjang 2024 diproyeksikan bisa tumbuh 11,61 persen menjadi 36,98 miliar dolar AS, sedangkan laba bersih bertumbuh 17,2 persen menjadi 4,92 miliar dolar AS.
Jika dihitung dari kinerja laba bersih SLB pada 2021 hingga proyeksi di 2026, rata-rata pertumbuhan laba bersihnya mencapai 23,92 persen per tahun.
Dengan tren kinerja pertumbuhan bisnis yang positif, valuasi saham SLB juga masih cukup murah. Dengan metode discounted cashflow, saham SLB diperkirakan memiliki harga wajar 83,55 dolar AS.
Secara sektor bisnis, SLB menjadi emiten sektor layanan solusi untuk tambang migas yang termurah kedua dengan PE 13,1 kali. Angka PE itu di bawah rata-rata sektoral sebesar 15,5 kali.
Secara price to book value (PBV), SLB jadi saham layanan untuk tambang migas termurah ketiga dengan tingkat PBV 2,7 kali, di bawah rata-rata sektoral sebesar 3,4 kali.
Adapun, jika dihitung rata-rata tingkat dividen yield bisa mencapai 5-6 persen dengan periode pembagian sekitar 4 kali dalam setahun. Artinya setiap pembagian dividen sekitar 2,5 persen sesuai dengan posisi harga rata-rata yang dimiliki dan hasil kinerja keuangan emiten tersebut.
Apalagi, beberapa kelebihan dari SLB adalah emiten ini tidak hanya melayani sektor migas, tapi juga energi baru terbarukan seperti panas bumi hingga carbon capture. Sehingga secara bisnis bisa beradaptasi dengan perkembangan kebijakan ekonomi makro terutama terkait lingkungan.
Cara Investasi Saham AS
Untuk kamu yang mau berinvestasi di saham AS dan dapatkan bonus 2 dolar AS untuk pertama kali daftar, bisa daftar ke Gotrade Indonesia menggunakan link di bawah ini: