Saham FDX yang Lagi Ketatkan Pinggang Demi Pertumbuhan BIsnis

Salah satu saham AS yang dinilai masih murah dengan prospek pertumbuhan bisnis adalah FDX. Namun, kamu harus tahu rahasia FDX untuk mendorong pertumbuhan bisnis saat persaingan mengetat seperti apa nih!

Saham FDX yang Lagi Ketatkan Pinggang Demi Pertumbuhan BIsnis

Mikirduit – Saham AS yang masuk dalam seri value investing kali ini memiliki kondisi berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Posisinya, saham ini dianggap bagus karena efisiensi, tanpa ada rencana ekspansi besar-besaran. Saham ini adalah FedEx atau FDX yang berada di segmen logistik. Bagaimana prospeknya?

Kami menggunakan analisis beberapa metriks untuk menemukan saham yang dinilai sudah murah dan punya prospek bagus seperti: 

  • Beta lebih dari 1
  • Value dengan DCF memiliki margin of safety 0 persen hingga 50 persen
  • PEG di bawah 2 kali
  • PBV di bawah 3 kali
  • PE di bawah 20 kali
  • Proyeksi laba bersih setahun ke depan turun 5 persen hingga tumbuh positif (berapa pun persentasenya)
  • Laba bersih setahun terakhir turun 7 persen hingga naik positif berapa pun persentasenya
  • Tingkat DER di bawah 0,9 kali
  • Tingkat dividend yield dari 0-10 persen.
💡
DISCLAIMER: Konten ini tidak memberikan ajakan jual-beli saham AS. Investasi atau trading saham AS memiliki tingkat risiko yang tinggi dan wajib diantisipasi oleh masing-masing investor.

Saham FDX sempat membuat heboh setelah mencatatkan kenaikan harga sebesar 15,36 persen dalam sehari pada 26 Juni 2024. 

Kenaikan itu terjadi setelah FDX merilis kinerja keuangan tahun fiscal 2024 pada Juni 2024 dengan kenaikan laba bersih sebesar 16,67 persen menjadi 4,48 miliar dolar AS. 

Namun, kenaikan laba bersih ini bukan didorong oleh pertumbuhan bisnis organiknya. Pasalnya, pendapatan FDX sepanjang tahun fiscal 2024 malah turun 2,69 persen menjadi 87,77 miliar dolar AS.

Kenaikan laba bersih FDX itu lebih didorong oleh efisiensi operasional bisnis. Operating Profit Margin FDX naik menjadi 7,11 persen dibandingkan dengan 5,95 persen, sedangkan net profit margin naik menjadi 5,1 persen dibandingkan dengan 4,26 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Adapun, beberapa aksi efisiensi yang dilakukan FDX antara lain, memangkas belanja modal tahun fiscal 2024 sebesar 16 persen menjadi 5,2 miliar dolar AS dibandingkan dengan 6,2 miliar dolar AS pada 2023 dan 5,7 miliar dalam rencana 2024.

Saham BEN, Lagi Diskon di Tengah Skandal, Begini Prospeknya
Ada salah satu saham sektor keuangan yang dinilai masih murah. Kira-kira bagaimana prospeknya dan kenapa saham ini bisa murah?

Rencana FDX untuk Mendorong Kinerja

FDX masih berencana melanjutkan efisiensi dengan memangkas biaya hingga 4 miliar dolar AS di tahun fiscal 2025 dan 2 miliar dolar AS di tahun fiscal 2026. 

Salah satu cara untuk memangkas biaya itu adalah dengan melakukan konsolidasi bisnis lewat program transformasi bernama DRIVE. Program ini diharapkan mulai berjalan sejak Juni 2024 sehingga akan berdampak terhadap kinerja tahun fiscal 2025. 

Inisiatif DRIVE ini adalah konsolidasi bisnis pengirimannya, yakni Express, Ground, Services, dan lainnya menjadi Federal Express Corporation yang terpadu dengan merek FedEx. Satu-satunya lini bisnis yang masih terpisah adalah segmen Freight. 

Di sisi lain, salah satu yang jadi perhatian investor di AS terkait FDX adalah terkait segmen bisnis terbesarnya, yakni Express. Apalagi, margin keuntungan segmen tersebut bergerak stagnan hingga tahun fiscal 2024 yang berakhir di Mei 2024 silam. 

Apalagi, FDX baru saja kehilangan kontrak dengan layanan Pos AS per 30 September 2024 nanti. Nantinya, posisi FDX digantikan oleh United Parcel Service, salah satu kompetitornya.

Kesimpulan

Salah satu momentum FDX selanjutnya adalah rencana rilis laporan kinerja keuangan pada 19 September 2024. Beberapa analis memproyeksikan FDX akan mencatatkan laba senilai 4,87 dolar AS per saham. 

Jika itu terjadi, FDX akan mencatatkan pertumbuhan laba bersih rata-rata 7,03 persen per tahun. Lalu, dari segi pendapatan, FDX diperkirakan mencatatkan kenaikan sebesar 2,04 persen menjadi 22,12 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. 

Estimasi itu menggunakan beberapa asumsi seperti manajemen FDX yang memperkirakan kinerja pada 2025 didorong oleh permintaan pengiriman barang e-Commerce yang trennya mencatatkan persediaan yang rendah. 

Sementara itu, dari konsensus analis memperkirakan kinerja FDX dalam jangka menengah hingga tahun fiscal 2027 terus mencatatkan pertumbuhan yang cukup positif, meski persentasenya moderat. Seperti, pendapatan di tahun fiscal 2025 diperkirakan naik 9,81 persen dan lanjut naik lebih tinggi menjadi 13,52 persen pada 2026. Namun, mulai melambat di 2027. 

Sementara itu, laba bersih cenderung tumbuh moderat seperti di 2025 tumbuh 2,61 persen, 2026 sebesar 4,61 persen, dan 2027 sebesar 4,43 persen. 

Meski secara kinerja keuangan pertumbuhannya cenderung moderat, tapi saham FDX dinilai sudah cukup murah dengan prospek pertumbuhan tersebut. 

Harga wajar saham FDX dengan metode discounted cashflow sekitar 431,25 dolar AS atau masih diskon 34,2 persen dari harga per 11 September 2024. 

Secara sektoral, saham FDX juga masih cukup murah. Dengan price to earning rasio (PE), saham FDX termurah kedua dengan PE 16,1 kali. Lalu, di bawah rata-rata sektoral yang sebesar 24,2 kali. 

Dari sisi price to book value, FDX juga menjadi yang termurah kedua dengan PBV 2,5 kali. Angka itu juga di bawah rata-rata sektoral yang sebesar 6,1 kali. 

Dengan ulasan ini, apakah menurutmu saham FDX menarik?

Cara Investasi Saham AS

Untuk kamu yang mau berinvestasi di saham AS dan dapatkan bonus 2 dolar AS untuk pertama kali daftar, bisa daftar ke Gotrade Indonesia menggunakan link di bawah ini: