Saham Gocap Ini Rutin Bagi Dividen, Menarik atau Bye Aja?
Percaya nggak, ada saham gocap yang rutin bagi dividen? berarti kinerja keuangannya bagus ya? tapi kenapa bisa jadi gocap?
Mikir Duit – Ada lho saham gocap yang ternyata masih rutin bagi dividen. Saham itu adalah PT Karya Bersama Anugerah Tbk. atau KBAG. Apa sih bisnisnya? gimana fundamental keuangannya? terus kenapa KBAG bisa menjadi saham gocap? kamu nggak usah pusing mikirin lagi, biar kami yang mikir duit -nya.
Jadi siapa sebenarnya KBAG ini?
KBAG ini adalah pengembang properti yang ada di Balikpapan, Kalimantan Timur. Saat ini, mereka memiliki dua perumahan yang lagi dikembangkan, yakni Rumah Kota Green Valley dan The Green Condovilla. Perseroan meiliki sekitar 32.711 meter persegi tanah. Nantinya, salah satu proyek KBAG bakal rampung di Mei 2023.
Selain di Balikpapan, KBAG juga punya land bank alias lahan yang belum dibangun di beberapa daerah seperti Cengkareng, Bogor, dan Jonggol.
Menariknya, KBAG menjadi saham gocap yang rutin bagi dividen sejak IPO. KBAG mencatatkan pembagian dividen senilai Rp0,35 per saham pada 2021 dan Rp0,11 per saham pada 2022.
Jika dilihat, kinerja KBAG sampai kuartal III/2022 bisa dibilang cukup bagus. Pendapatan KBAG mencatatkan kenaikan 156 persen menjadi Rp55 miliar. Lalu, laba bersihnya juga meroket 405 persen menjadi Rp8,79 miliar.
Dari sisi arus kas operasi, KBAG juga sudah mencatatkan angka yang positif senilai Rp5 miliar.
Lalu, bagaimana dengan tahun ini? dengan asumsi KBAG membagikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersih. Dengan perhitungan asumsi laba bersih KBAG di sepanjang 2022 senilai Rp11,72 miliar. Angka asumsi itu diambil menggunakan rata-rata laba bersih KBAG per kuartal sampai kuartal III/2022.
Artinya, total dividen yang dibagikan akan senilai Rp5,66 miliar. Jika dibagi dengan jumlah lembar saham, KBAG berpotensi membagikan dividen senilai Rp0,81 per saham di tahun ini. Dari nilai itu, tingkat dividend yield KBAG sebesar 1,62 persen.
Namun, kenapa ya kok KBAG bisa jadi saham gocap?
Penyebab KBAG Jadi Saham Gocap
Sejak IPO pada 2020, harga saham KBAG sempat mendekati level Rp500 per saham. Setelah itu, saham KBAG turun terus hingga ke Rp50 per saham. Sampai akhirnya sempat bangun hingga ke Rp100 per saham pada akhir 2021. Sayangnya, setelah itu kembali lagi menjadi saham gocap. Apa yang sebenarnya terjadi dengan saham KBAG ini?
Jadi, KBAG ini mendapatkan notasi khusus x dari BEI. Notasi khusus itu berarti saham KBAG berada dalam pemantauan khusus.
Penyebab saham-saham bisa masuk pemantauan khusus antara lain:
- Rata-rata harga saham dalam enam bulan terakhir di pasar reguler kurang dari Rp51 per saham, kecuali saham di pasar akselerasi
- Laporan keuangan auditan terakhir ada disclaimer-nya yang artinya ada kesalahan pencatatan laporan keuangan.
- Ekuitas emiten mencatatkan negatif dalam laporan keuangan terakhir.
- Punya anak usaha yang berkontribusi ke kinerja pendapatan emiten dalam kondisi penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) atau pailit.
Jika dilihat sekilas, KBAG masuk dalam efek notasi khusus karena harga sahamnya memang sudah berada di bawah Rp51 per saham hampir lebih dari setahun.
Adapun, sejauh penelusuran KBAG tidak memiliki masalah untuk poin lainnya. Menariknya, KBAG ini adalah emiten yang tergabung dalam PT Pintu Air Mas Grup alias PAM Grup.
PAM Grup ini punya empat saham yang sudah melantai di BEI. Keempat saham itu antara lain, KBAG, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK) yang juga bisnisnya properti, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG) yang juga bisnis properti, serta PT Pam Mineral Tbk. (NICL) yang bisnisnya pertambangan.
Bisa dibilang rekam jejak emiten di grup PAM Grup ini memang kurang menyenangkan bagi investor ritel. Bayangkan, BSBK yang baru IPO di Oktober 2022 kini sudah menjadi Rp50 per saham. PAMG yang baru IPO pada 2019 juga mencatatkan harga saham di Rp57 per saham. Memang belum sampai gocap, tapi tetap saja harga sahamnya di posisi yang rawan turun hingga ke gocap.
NICL menjadi saham dengan peforma terbagus dari PAM Group, sejak IPO pada 2021, kini harga sahamnya di atas dari harga IPO sekitar Rp278 per saham.
Pemilik dari PAM Group sendiri adalah Christopher Sumasto Tjia, anak dari pemilik jaringan hotel Jatra. Bisa dibilang, ayahnya adalah pemain dibilang real estate. Jadi, apakah harga saham KBAG bisa bangkit dengan rutinnya pembagian dividen?
Kesimpulan
Apakah KBAG bisa bangkit? tidak ada yang bisa memprediksinya. Namun, jika ada pembagian divide, bukan tidak mungkin bisa mendorong harga saham KBAG kembali bangkit setelah dari tidur panjang.
Namun ingat! secara rekam jejak, saham ini sangat tidak likuid. Jika nekat masuk hanya dengan alasan dividen, hitung risiko uang-mu nyangkut dalam jangka panjang. Di sisi lain, rekam jejak KBAG sangat jelek, termasuk saham properti di bawah PAM Grup.
Jadi, saran lebih baik cari saham dividen yang lebih menarik lainnya. Bagi yang sudah nyangkut, ketika ada kenaikan harga langsung babat jual saja ya. Soalnya, sentimen ibukota baru pun belum tentu mengerek harga saham KBAG bisa balik seperti dulu kala.
Disclaimer: Artikel ini tidak mengajak kamu membeli atau menjual salah satu saham. Artikel ini hanya memberikan informasi yang bisa jadi pertimbanganmu untuk membeli atau menjual sebuah saham. Investasi saham memiliki risiko yang harus ditanggung oleh diri sendiri.