Saham INDF Bagi Dividen Rp267, Harganya Masih Murah?

Saham INDF baru bagi dividen Rp267 per saham, kira-kira bagaimana prospek harga saham Grup Salim tersebut? simak selengkapnya di sini.

Saham INDF Bagi Dividen Rp267, Harganya Masih Murah?
saham indf

Mikirduit – Seberapa menarik saham INDF setelah memutuskan pembagian dividen sebesar Rp267 per saham dan tingkat yield jika mengacu ke harga penutupan 30 Juni 2024 sebesar 4,39 persen?

Angka dividen INDF di 2024 ini di bawah ekspektasi kami yang perkirakan bisa sekitar Rp324 per saham dengan asumsi tingkat dividend payout rasio sekitar 35 persen. Namun, ternyata perseroan memutuskan pembagian dividen sebesar 28 persen dari laba bersih. 

Dari sisi arus kas, sebenarnya tidak ada masalah, ini hanya terkait strategi perseroan menjaga kas-nya untuk ekspansi dan menghadapi fluktuasi market gandum dan CPO. 

Lalu, bagaimana prospek bisnis INDF?

Prospek Saham INDF

INDF adalah perusahaan induk dari produk consumer goods Grup Salim. Perseroan mengelola bisnis dari hulu yang berupa produksi CPO via SIMP, lalu produksi pengolahan produk di mid-stream berupa tepung terigu, hingga produk hilir yang dijual oleh ICBP. 

Jika melihat kinerja tahunan terakhir pada 2023, INDF mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang stagnan sebesar 0,79 persen menjadi Rp111,7 triliun, meski laba bersih masih mampu tumbuh 6,12 persen menjadi Rp8,14 triliun. Walaupun begitu, gross profit margin INDF naik menjadi 32,27 persen dibandingkan dengan 30,65 persen, sedangkan net profit margin naik menjadi 7,29 persen dibandingkan dengan 5,74 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Sampai kuartal I/2024, kinerja INDF tidak jauh berbeda dengan 2023 secara tahunan. Dari segi pendapatan tumbuh tipis 0,81 persen emnajdi Rp30,79 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. Secara pengelolaan beban pokok pendapatan perseroan bisa dimanajemen dengan baik sehingga laba kotor naik 10,81 persen menjadi Rp10,51 triliun. Tingkat gross profit margin juga naik menjadi 34,14 persen dibandingkan dengan 31,06 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Posisi gross profit margin dari INDF itu menjadi yang terbesar jika dibandingkan dengan periode tahunan dari 2008-2023. 

Sayangnya, dari segi laba bersih, INDF mencatatkan penurunan sebesar 36,36 persen menjadi Rp2,44 triliun. Penurunan laba bersih INDF didorong oleh kenaikan beban keuangan yang signifikan sebesar 202 persen menjadi Rp2,35 triliun.

kenaikan beban keuangan itu lebih didorong dari kerugian selisih kurs yang mencapai Rp1,41 triliun. Meski, dari sisi beban bunga dan beban bank juga naik sebesar 20,43 persen menjadi Rp931 miliar. Namun, jika tanpa kerugian selisih kurs yang signifikan itu, sebenarnya kinerja laba bersih INDF masih bisa bertumbuh positif. 

Kondisi ini berpotensi berlanjut di kuartal II/2024 mengingat tingkat kurs rupiah masih melemah ke area Rp16.000-an per saham. INDF sendiri terbebani beban kurs karena melakukan impor gandum. 

Dari sumber pendapatan, ICBP menjadi penopang utama kinerja INDF dengan kenaikan pendapatan sebesar 5,48 persen menjadi Rp19,55 triliun. Porsi pendapatan ICBP ini menjadi kontributor terbesar untuk INDF. 

Di sisi lain, bisnis tepung bogasari mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 5,46 persen menjadi Rp8,33 triliun, sedangkan bisnis CPO turun 7,23 persen menjadi Rp3,72 triliun. Untuk bisnis distribusi mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 0,52 persen menjadi Rp1,97 triliun. 

Meski begitu, seluruh lini bisnis INDF ini mampu melakukan manajemen biaya operasional dengan baik. Sehingga margin keuntungan per segmennya kompak naik. 

Segmen produk konsumer dari ICBP mencatatkan kenaikan menjadi 23,96 persen dibandingkan dengan 22,27 persen. Lalu, segmen Bogasari naik menjadi 6,3 persen dibandingkan dengan 5,68 persen. Segmen CPO naik menjadi 12,6 persen dibandingkan dengan 11,57 persen, serta segmen distribusi naik menjadi 11,95 persen dibandingkan dengan 9,3 persen.

Kelebihan Saham Dividen, Bisa Ukur Risk-Reward Lebih Pasti
Saham yang rutin membagikan dividen memberikan kemudahan bagi holdernya untuk mengukur harga saham yang menarik untuk posisi beli. GImana caranya? simak di sini

Kesimpulan

Ada beberapa tantangan bisnis dari INDF ini seperti, risiko kerugian kurs meningkat jika rupiah melemah karena terkait pembelian gandum dari luar negeri hingga permintaan untuk CPO dan produk konsumer akan masih tumbuh konservatif jika daya beli masyarakat belum puih. 

Artinya, dari segi tantangan itu,INDF juga menantikan kebijakan penurunan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia untuk kembali mendorong daya beli masyarakat dan stabilisasi kurs rupiah. 

Lalu, apakah INDF menarik untuk dibeli sebagai investasi? 

Jika melihat siklus dalam 20 tahun terakhir, harga saham INDF rata-rata bergerak di kisaran Rp5.000 - Rp8.000 per saham. Harga saham INDF pernah naik ke Rp9.000 per saham pada 2016. 

Dari pergerakan ini, kami menilai saham INDF akan menarik jika kamu beli di area Rp5.000 - Rp6.000 per saham dengan target jangka panjang. Dari situ, kamu bisa menikmati tingkat dividend yield rata-rata sektiar 4-6 persen per tahun. 

Harga wajar INDF jika menggunakan Price to Book Value secara historis 5 tahun ada di sekitar Rp7.115 per saham. Namun, jika dihitung dengan price to earnings ratio (PER) historis 10 tahun dan prospek laba bersih per saham di 2024 sekitar Rp1.141 (sesuai konsesus analis di Rp9.881 per saham. 

Artinya, dengan dua metode itu saja, harga saham INDF saat ini memang masih murah. Sesuai dengan siklusnya, saat suku bunga turun nanti, siklus harga saham INDF bisa kembali naik dengan catatan tidak ada lonjakan signifikan di harga gandum yang bisa mempengaruhi beban pokok pendapatan perseroan.

Mau Tau Saham Dividen  Apa yang Lagi Murah? Kami Akan Tulis di 24 Digest Juni (Publikasi Bulanan Mikirdividen)

Join Mikirdividen sekarang untuk mendapatkan banyak benefit serta strategi investasi dan diskusi dengan para investor saham. Berikut benefit gabung mikirdividen:

  • Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
  • Event online bulanan

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini