Saham PFE Diborong Starboard Value, Para Contrarian Investor Wajib Baca ini
Saham PFE dikabarkan bakal diborong oleh perusahaan investasi aktif, yakni Starboard Value. Apakah ini akan jadi sinyal kebangkitan PFE?
Mikirduit – Pfizer Inc. (PFE) mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 3,1 persen pada awal perdagangan 7 Oktober 2024. Kenaikan itu didorong oleh aksi Starboard Value yang mengakuisisi 1 miliar dolar AS saham PFE. Lalu, bagaimana prospek saham PFE setelah aksi pembelian dari perusahaan investor aktif tersebut?
Aksi Starboard borong saham Pfizer diperkirakan karena perseroan ingin membuat kinerja Pfizer mencatatkan turnaround story.
Dikutip dari Reuters, Starboard telah mendekati eks CEOPfizer Ian Read dan eks direktur keuangan Pfizer Frank D'Amelio. Keduanya telah sepakat untuk membantu Starboard dalam proses akuisisi Pfizer.
Secara historis, Starboard yang dikenal sebagai perusahaan investasi aktif dianggap mampu melakukan perubahan di beberapa portofolio sebelumnya, seperti News Corp (NWSA), Salesforce, dan Match Group, pemilik Tinder.
Di sisi lain, kondisi bisnis Pfizer disebut terus tertekan hingga harga sahamnya turun 13 persen dalam setahun terakhir. Kinerja Pfizer menyusut seiring dengan penjualan produk terkait Covid-19 yang terus turun.
CEO Pfizer saat ini, Bourla sudah melakukan beberapa aksi seperti menggelontorkan 70 miliar dolar AS untuk akuisisi dengan tetap fokus melakukan inisiatif penghematan biaya.
Beberapa aksi korporasi Pfizer sejak 2020 itu antara lain, mengakuisisi Seagen senilai 43 miliar dolar AS, Biohaven senilai 13 miliar dolar AS, Arena senilai 6 miliar dolar AS, Global Blood Therapeutics senilai 5 miliar dolar AS, dan Trillium senilai 2 miliar dolar AS.
Mengurai Permasalahan Bisnis Pfizer
Wall Street Journal yang pertama kali mengabarkan informasi Starboard Mengakuisisi Pfizer mengungkapkan beberapa masalah yang tengah dialami oleh perusahaan farmasi tersebut.
Pfizer sempat mencatatkan penjualan yang sangat tinggi hingga 100 miliar dolar AS saat merilis vaksin Pfizer dan obat Covid-19 Paxlovid pada 2022. Namun, investasi Pfizer di obat Covid menjadi bumerang saat dunia kembali normal. Pasalnya, penjualan produk Covid-19 yang menjadi pendorong pendapatannya mencatatkan penurunan signifikan.
Sementara itu, produk Pfizer yang lain belum mampu menutup penurunan penjualan obat terkait Covid-19.
Selain masalah normalisasi kinerja pasca Covid-19, Pfzier juga harus bersaing dengan kompetitor terkait harga jual produk seperti, produk paling larisnya, yakni obat pengencer darah Eliquis dan radang sendi Xeljanz.
Di sisi lain, produk inovasi perseroan, yakni pil penurun berat badan yang diawasi ketat belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Bahkan, hasilnya cenderung mengecewakan jika dibandingkan dengan produk pesaing seperti, Eli Lilly dan Novo Nordisk yang dianggap lebih berhasil.
Kini, Pfizer sedang mengembangkan obat anti-obesitas yang diminum oleh penggunanya sekali sehari.
Di sisi lain, beberapa aksi Pfizer yang sempat kami bahas juga baru bisa berdampak dalam jangka panjang. Misalnya, investasi terbesar Pfizer, yakni mengakuisisi Seagen senilai 43 miliar dolar AS untuk berinovasi di obat kanker. Sayangnya, produk Seagen itu baru diekspektasikan mencatatkan penjualan senilai 10 miliar dolar AS pada 2030.
Prospek Kinerja Pfizer
Kinerja PFE memang tengah tertekan. Hingga semester I/2024, PFE mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 11 persen menjadi 31,49 miliar dolar AS, sedangkan laba bersihnya turun 60 persen menjadi 7,87 miliar dolar AS.
Meski begitu, kinerja tiga bulan kuartal II/2024 Pfizer dinilai lebih bagus dibandingkan ekspektasi. Pfizer mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan naik 2 persen menjadi 12,96 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.
Dalam pertemuan rilis laporan keuangan tersebut pada Juli 2024, Kepala Keuangan dan Wakil Presiden Eksekutif Pfizer David Denton mengungkapkan kinerja tiga bulan di kuartal kedua Pfizer itu menjadi periode pertumbuhan pendapatan pertama sejak kuartal keempat 2022, ketika Pfizer mencatatkan pendapatan cukup besar karena pandemi Covid-19.
Menariknya, dari proyeksi konsensus analis memperkirakan kinerja laba bersih PFE pada 2024 bisa meroket 245 persen menjadi 7,38 miliar dolar AS. Meski, dari segi pendapatan hanya naik 4,36 persen menjadi 61,04 miliar dolar AS.
Kesimpulan
Sebenarnya, apa yang terjadi di PFE adalah normalisasi kinerja bisnis setelah ada booming yang cukup besar, yakni pandemi Covid-19.
Dengan kinerja PFE yang masih menguntungkan, kami menilai saham ini cocok banget untuk kamu contrarian investing. Apalagi, dengan masuknya Starboard menjadi pemegang saham. Perusahaan investasi aktif itu dikenal mampu mendorong kinerja beberapa perusahaan yang diakuisisinya.
Secara valuasi saham, PFE juga masih cukup murah. Valuasi PFE per 7 Oktober 2024 dengan metode discounted cashflow mencatatkan harga wajar di 83,39 dolar AS per saham. Posisi ini masih 65,9 persen di atas harga saham per 7 Oktober 2024 yang senilai 28,58 dolar AS per saham.
Secara sektoral dengan price to earning rasio (PE), PFE menjadi yang termurah kedua dengan tingkat PE 2,9 kali atau di bawah rata-rata 5,2 kali.
Lalu, secara price to book value (PBV), saham Pfizer menjadi yang paling murah dengan tingkat PBV sekitar 1,8 kali di bawah rata-rata 8,9 kali.
Dengan valuasi murah dan bisnis yang masih menguntungkan, seberapa menarik saham PFE menurutmu?
Cara Berinvestasi Saham AS
Kamu bisa mulai investasi saham AS mudah dengan download dan daftar di Gotrade. Daftar dengan link ini untuk mendapatkan 2 dolar AS dari Gotrade.
Referensi
- Reuters, 7 Oktober 2024, Activist investor Starboard Value takes $1 bln stake in Pfizer, sources say
- Wall Street Journal, 7 Oktober 2024, Activist Starboard Value Takes $1 Billion Stake in Pfizer