Saham PTMP, Thirdliner yang Masuk Geng Elit LQ45
Kejutan dari rebalancing saham LQ45 kali ini adalah hadirnya PTMP saham dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp1 triliun. Kira-kira, apakah saham kecil itu layak masuk LQ45?
Mikirduit – Empat nama baru yang baru IPO sekitar 3 tahun terakhir resmi masuk ke indeks LQ45. Di luar itu semua, ada nama emiten yang menarik, yakni PTMP. Saham apaan tuh? kok bisa masuk ke LQ45? kami akan ulas selengkapnya di sini.
Indeks LQ45 adalah indeks saham yang berisi 45 saham paling likuid dan memiliki fundamental bagus. Indeks ini akan melakukan evaluasi sekitar 2 kali dalam setahun. Untuk evaluasi di Februari 2024, ada 4 saham baru yang masuk nih.
Keempat saham baru yang masuk itu antara lain, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk. (PTMP).
Keempat emiten itu menggantikan posisi dari PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).
Di sini, banyak yang bertanya-tanya, kok bisa PTMP masuk ke indeks saham LQ45? Kami akan coba ulas dari segi pergerakan harga saham dan bagaimana indeks LQ45 bisa dipilih.
Tren Pergerakan Harga Saham PTMP
Saham-saham yang masuk indeks LQ45 setidaknya memenuhi beberapa kriteria utama, seperti likuid dalam perdagangan harian selama beberapa periode terakhir, beberapa metriks fundamental yang menarik, serta memasukkan komponen free float.
Di sini, masuknya PTMP jelas menjadi pertanyaannya, pasalnya saham ini memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp1 triliun, yang berarti termasuk saham third liner. Dalam enam bulan terakhir, volume transaksi saham mencapai 5 miliar lembar, turnover transaksi sekitar Rp909 miliar, dan frekuensi sekitar 935.331 kali.
Apakah itu besar? kita coba bandingkan dengan saham yang masuk ke LQ45 lainnya seperti, PGEO. Saham panas bumi itu selama 6 bulan terakhir mencatatkan transaksi sekitar 13,6 miliar lembar, turnover transaksi sekitar Rp17,5 triliun, frekuensi sekitar 1,77 juta kali.
Namun, transaksi PTMP juga bukan hal yang luar biasa jika dibandingkan saham IPO 2023 lainnya seperti MPXL yang mencatatkan transaksi 9,2 miliar lembar saham, turnover Rp1,8 triliun, dan 593.108 kali ditransaksikan.
Adapun, jika dibandingkan dengan emiten yang didepak dari LQ45, salah satu kelebihan dari PTMP adalah saham ini sering ditransaksikan. Selain itu, hal positif dari PTMP lainnya adalah harga sahamnya telah naik 131 persen sejak IPO pada Maret 2023. Namun, bicara saham IPO dan lonjakan harga, hal itu bukan sesuatu yang luar biasa juga. Ada saham IPO yang lebih meroket sepanjang 2023 dibandingkan PTMP seperti CHIP.
Meski rutin ditransaksikan, apakah secara fundamental, saham ini layak berada di geng LQ45?
Kondisi Fundamental PTMP
PTMP ini adalah emiten yang menjual mesin untuk pengemasan seperti pengkodean dan penandaan produk, sistem inspeksi produk, mesin pengisi, blister packaging, dan vacuum bag. Selain itu, emiten ini juga menyediakan suku cadang jika ingin memperbaikin mesin tersebut serta beberapa bahan baku packaging sekali pakai.
Jika melihat kinerja sama PTMP hingga kuartal III/2023, sumber pendapatan utama perseroan justru dari jual suku cadang ketimbang mesinnya. Saham ini tampaknya memiliki bisnis yang cukup lead di segmen penyedia suku cadang atau mesin pengemasan.
Hal itu terlihat, ada beberapa nama besar yang menjadi customer seperti:
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN)
- PT Petra Sejahtera Abadi
- PT Santos Jaya Abadi (Grup Kapal Api)
- PT Mondelez Indonesia (produsen Oreo)
- PT Mayora Indah Tbk. (MYOR)
- PT Madusari Nusaperdana (Produsen Kimbo)
- PT Torabika Eka Semesta
- Sisanya pembelian dengan nilai di bawah Rp1 miliar.
Saham ini IPO pada Maret 2023 dengan menawarkan harga IPO di Rp120 per saham. Dari sini, perseroan mendapatkan dana Rp96 miliar. Dalam laporan per Desember 2023, dana IPO PTMP pun sudah ludes digunakan untuk keperluan peningkatan persediaan barang reguler senilai Rp62 miliar, pengembangan pasar senilai Rp16 miliar, penambahan dan pengembangan produk baru senilai Rp12,19 miliar, pemasaran dan marketing Rp1,39 miliar. Sisanya dana untuk biaya penawaran umum sekitar Rp4 miliar.
Lalu, bagaimana dengan kinerja keuangannya? sampai kuartal ketiga, PTMP mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,86 persen menjadi Rp104 miliar. Adapun, laba kotornya bisa naik 13 persen menjadi Rp35 miliar karena ada penurunan beban pokok pendapatan. Hal itu disebabkan adanya penurunan biaya overhead dan biaya angkut sebesar 46 persen menjadi Rp2 miliar.
Namun, laba bersihnya tergerus sebesar 34 persen menjadi Rp5,65 miliar. Hal itu disebabkan adanya kenaikan beban umum dan administrasi yang cukup signifikan. Hal itu didorong oleh kenaikan gaji dan tunjangan sebesar 45 persen menjadi Rp11,86 miliar, serta kenaikan utilitas sebesar 103 persen menjadi Rp3,3 miliar.
Masalahnya lagi, emiten ini meski mencetak laba tapi arus kas operasionalnya negatif hingga Rp89 miliar.Hal itu disebabkan adanya pembayaran kas kepada pemasok yang nominalnya cukup besar, yakni Rp159 miliar, padahal penerimaan kas dari pelanggan hanya Rp100 miliar.
Walaupun dari segi risiko utang masih terkendali dengan tingkat debt to equity ratio di angka 0,16 kali atau jauh dari 1 kali.
Hanya saja, dengan posisi kinerja tersebut ditambah kenaikan harga saham signifikan, tingkat price to earning ratio (PE) annualized saham ini tembus 118,51 kali. Tingkat price to book value-nya tembus 5,32 kali.
Meski, dari deretan saham LQ45, memang ada saham-saham yang memiliki tingkat PE di atas 100 kali, seperti ARTO dan BRPT.
Namun begini, PE kedua saham itu tinggi karena ada faktor pemicunya, yakni ARTO yang waktu itu sempat ada booming bank digital. Lalu, saham BRPT juga pergerakannya agresif naik-turun karena sokongan Prajogo Pangestu, termasuk sebelum era booming saham BREN.
Ditambah, skala kapitalisasi pasar BREN maupun ARTO juga cukup tinggi dibandingkan dengan PTMP yang masih saham third liner.
Siapa Pemilik PTMP?
PTMP dimiliki oleh keluarga Ardi Kusuma, bisa dibilang ini adalah perusahaan keluarga karena jajaran komisaris dan direksi dikuasai oleh keluarganya. Ardi Kusuma sendiri menjabat sebagai direktur utama, sedangkan Jessica Kusuma, putrinya, menjadi komisaris utama, Edwin Kusuma dan Cindy Kusuma yang juga anaknya menjabat sebagai direktur perusahaan. Ada satu profesional di posisi direktur perseoran, yakni Ilham Djaja yang juga menjabat sebagai direktur.
Sementara itu, seiring dengan kenaikan harga saham, komposisi kepemilikan saham PTMP di bawah 5 persen dari investor asing mencatatkan kenaikan sebesar 4.648 persen menjadi 21,95 juta lembar saham, sedangkan dari ritel lokal turun 2,68 persen menjadi 778,04 juta lembar saham.
Hal ini menjawab tren jumlah pihak pemegang saham PTMP yang terus turun sejak Juli 2023 di mana ada perpindahan dari lokal ke asing dengan jumlah pihak yang lebih sedikit.
Kondisi itu pula yang kemungkinan mengerek harga saham PTMP di akhir 2023. Namun, saat manajemen ditanya BEI terkait penyebab volatilitas kenaikan harga, manajemen PTMP tidak mengetahui dan tidak ada rencana aksi korporasi bersifat material dalam tiga bulan ke depan.
Kesimpulan
Jadi, apakah saham PTMP ini sangat spesial hingga masuk LQ45? kami menilai saham ini tidak terlalu spesial juga. Dengan tingkat PE yang sudah ratusan kali, kami menilai sangat berisiko masuk ke saham ini. Apalagi, tren kenaikan harga sudah terjadi sejak semester II/2023. Sehingga risiko masuk di pucuk dan merugi menjadi lebih besar.
Jika menurutmu, bagaimana prospek saham PTMP ke depannya setelah masuk LQ45?
Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini