Saham UNTR Anjlok, Momen Serok Demi Dividen Yield Tinggi?
Saham UNTR anjlok terus, apakah harga saham saat ini sudah murah? dan jadi momen untuk serok dan dapatkan dividen yield tinggi? baca selengkapnya di sini
Mikirduit – Saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) sudah turun 16 persen sejak level tertingginya dalam 3 bulan terakhir. Apa yang sebenarnya terjadi dengan saham UNTR? apakah sekarang sudah murah? atau masih ada potensi penurunan lebih dalam lagi?
Jika bicara kinerja kuartal III/2023 penyebabnya, sebenarnya punya dua sisi mata pisau yang berlawanan.
Misalnya, dari riset Ciptadana Sekuritas yang ditulis Arief Budiman, dia menyoroti penurunan laba bersih UNTR untuk periode Juli - September 2023 sebesar 30 persen dibandingkan dengan April-Juni 2023. Penurunan itu disebabkan pendapatan dari alat berat Komatsu turun 13 persen menjadi Rp8,4 triliun. Pendapatan dari tambang batu bara juga terjun bebas menjadi Rp3,8 triliun.
Namun, jika melihat kinerja pendapatan UNTR dalam 9 bulan tahun ini naik 7 persen menjadi Rp97,6 triliun, 2 dari 3 sekuritas menyebut di atas ekspektasi. Seperti Ciptadana yang mengekepsktasikan pendapatan UNTR di kuartal III/2023 senilai Rp97,3 triliun maupun RHB Sekuritas yang memperkirakan senilai Rp88 triliun.
Lalu, apa yang salah dengan saham UNTR hingga terus turun? untuk itu kita pecah bisnis UNTR ke bagian yang masih oke, lagi tertekan, tahap konsolidasi, dan baru diakusisi ya.
BACA JUGA: 5 Saham Dividen yang Jarang Diomongin Selain ITMG dan UNTR
Bisnis UNTR yang Lagi Cuan
Satu-satunya bisnis UNTR yang masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan solid adalah kontraktor pertambangan. DI sini, PAMA, anak usaha UNTR di bisnis itu mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 12 persen menjadi RP14,8 triliun pada periode Juli-September 2023 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
Salah satu pendorongnya adalah kenaikan volume produksi batu bara sebesar 16 persen menjadi 96 juta ton. Lalu, volume pekerjaan pemindahan tanah yang naik 23 persen menjadi 853 juta bank cubic meter (bcm), dengan rata-rata strip ratio naik dari 8,3 kali menjadi 8,9 kali. Aktivitas kontraktor batu bara UNTR ini menjadi salah satu bisnis yang tidak secara langsung tergoyahkan akibat penurunan harga batu bara dunia.
Bisnis UNTR yang Lagi Tertekan
Sementara itu, bisnis pertambangan batu bara UNTR mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 32 persen menjadi Rp3,8 triliun pada tiga bulan kuartal III/2023 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Penurunan pendapatan terjadi akibat harga jual rata-rata yang turun 37 persen menjadi Rp1,8 juta per ton dibandingkan periode sama pada tahun lalu, serta penurunan volume penjualan sebesar 39 persen menjadi 2,1 juta ton jika dibandingkan dengan kuartal II/2023.
Dalam riset Indopremier yang ditulis oleh Reggie Parengkuan mengungkapkan penurunan volume penjualan batu bara UNTR disebabkan oleh faktor logistik. Sementara itu, penurunan harga jual disebabkan oleh harga batu bara Newcaste dan Coking Coal turun 19 persen dibandingkan dengan kuartal II/2023.
Selain batu bara, UNTR juga mencatatkan penurunan pendapatan dari bisnis alat berat. Pendapatan Komatsu turun 36 persen menjadi Rp3,8 triliun pada tiga bulan di kuartal III/2023 dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Hal itu disebabkan adanya penurunan volume penjualan sebesar 27 persen menjadi 1.220 unit, serta penurunan harga jual rata-rata sebesar 14 persen menjadi Rp3,2 miliar.
Penurunan volume penjualan Komatsu disebabkan adanya penurunan permintaan dari sektor pertambangan sebesar 11 persen pada tiga bulan kuartal III/2023 dibandingkan dengan kuartal II/2023. Lalu, harga jual rata-rata menjadi turun karena kenaikan penjualan justru terjadi di mesin kecil yang harganya lebih rendah dibandingkan dengan alat berat di sektor pertambangan.
Nasib Bisnis Tambang Emas UNTR
Sampai kuartal III/2023, bisnis tambang emas UNTR mencatatkan penurunan sebesar 25 persen menjadi Rp4,2 triliun. Lalu, bagaimana prospek bisnis tambang emas perseroan ini?
Penurunan pendapatan dari tambang emas pada 2023 disebabkan perseroan memang tengah menurunkan produksi di tambang emas Martabe. UNTR memperkirakan voume produksi dan penjualan emas Martabe pada 2023 akan turun sekitar 35 persen menjadi 175.000 troy ounce dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan produksi itu disebabkan karena adanya pengembangan tailing storage yang akan rampung pada akhir 2023.
Jadi, perseroan memperkirakan produksi emas Martabe akan kembali naik menjadi 300.000-an troy ounce di 2024.
Ditambah, UNTR juga tengah mengembangkan tambang emas PT Sumbawa Juta Raya yang kapasitas produksi emasnya emncapai 40.000 troy ounce per tahun. Tambang emas itu diprediksi mulai beroperasi pada semester II/2024. Ekspektasinya, produksi bisa dinaikkan menjadi 65.000 troy ounce mulai 2025.
Artinya, UNTR berpotensi mendapatkan tambangan pendapatan lebih tinggi dari lini bisnis emas pada tahun depan.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Tembus Rekor Tertinggi Baru, Investasi Terbaik Saat ini?
Bisnis UNTR yang Baru
Di luar itu, ada beberapa lini bisnis UNTR yang baru diakuisisi, setidaknya dalam 2 tahun terakhir.
- UNTR mengakuisisi 26,55 persen saham PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) sejak 2022. ARKO adalah emiten yang memiliki bisnis pembangkit listrik tenaga air.
- UNTR juga mengakuisisi dua perusahaan terkait pertambangan nikel sepanjang 2023. Pertama, UNTR akuisisi 19,99 persen saham Nickel Industries Ltd senilai Rp9,38 triliun. Nickel Industries adalah emiten yang listing di Bursa Australia dengan bisnis di Morowali Industrial Park, Sulawesi, serta Indonesia Weda bay Industrial Park di Halmahera. Di sini, Nickel Industries juga memiliki 80 persen saham di PT Hengjaya Mineralindo, yang menjadi pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high grade ke Indonesia Morowali Industrial Park. Lalu, anak usaha UNTR yang akuisisi Nickel Industries, PT Danusa Tambang Nusantara juga berinvestasi langsung untuk pembangunan fasilitas pengolahan HPAL selanjutnya.
- Tambang nikel kedua yang diakuisisi UNTR adalah milik PT Anugerah Surya Pacific Resources, yang memiliki tambang nikel Stargate. UNTR mengakuisisi sekitar 66,67 persen saham tambang nikel itu senilai Rp1,64 triliun.
- UNTR juga mengakuisisi saham PT Supreme Energy Rantau Dedap, salah satu wilayah kerja panas bumi miliki Supreme Energy senilai 42,3 juta dolar AS. Supreme Enery Rantau Dedap ini diketahui memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 2 x 49 watt.
Jadi, Bagaimana Prospek UNTR?
Secara kinerja keuangan sampai full year 2023, diprediksi masih agak tertekan karena permintaan yang lebih rendah untuk alat berat Komatsu, harga jual batu bara yang lebih rendah lagi. Ciptadana Sekuritas pun memproyeksikan laba bersih UNTR pada 2023 turun 10 persen menjadi Rp20,2 triliun.
Meskipun begitu, Arief Budiman menilai UNTR tetap menarik dengan alasan valuasi saat ini dinilai murah, tingkat dividen yield tinggi, dan neraca keuangan cukup kokoh yang ditaksir kas bersih masih ada sekitar Rp28 triliun.
Ditambah, Mikirduit meniali ada beberapa bisnis yang baru diakuisisi UNTR pada 2023 bisa menjadi pendorong di 2024 maupun 2025, terutama bisnis tambang emas yang akan bangkit dari fase konsolidasinya. Di mana, 3 riset yang kami gunakan belum memasukkan bisnis baru UNTR di bidang nikel dan panas bumi tersebut.
Sebenarnya, jika melihat posisi harga saham UNTR dengan PE Band Annualised, saat ini (2 November 2023) sudah di bawah standard deviasi minus 1, yakni 4,32. Di mana, posisinya sudah cukup murah dan menarik. Bahkan, jika dilihat secara PBV dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir sudah mendekati standar deviasi minus satu di 1,18 kali. Jika dihitung dengan PBV standard deviasi minus 1 di 1,14 kali, berarti harga saham UNTR termurah di level Rp22.891 per saham. Namun, apakah bisa sampai ke level itu?
Adapun, empat riset sekuritas menunjukkan keseluruhannya rekomendasi beli saham ini, dengan target harga bisa ke kisaran Rp30.000-an per saham. Artinya, ada potensi kenaikan hingga 26,44 persen dengan jangka waktu hingga akhir 2024.
Sementara itu, tim Analis J.P Morgan hingga mengubah status UNTR dari underweight menjadi overweight. Hal itu dilakukan setelah UNTR mencatatkan penurunan hingga 8 persen dalam sebulan terakhir pada riset itu dirilis di 30 Oktober 2023, serta turun 18 persen dalam 6 bulan terakhir. J.P Morgan pun pasang target harga UNTR ke Rp30.000 pada Desember 2024.
“Kami percaya risk-reward telah berubah menjadi positif dengan kondisi harga saham UNTR saat ini. Apalagi, UNTR juga salah satu penerima manfaat terbesar dari penguatan dolar AS terhadap rupiah,” tulis tim analis J.P Morgan.
Untuk prospek UNTR, kami juga menilai menarik meski tingkat dividen yang dibagikan pada tahun buku 2023 tidak sebesar tahun sebelumnya.
Kami ekspektasikan dividen final UNTR bisa mencapai Rp2.430 per saham dengan tingkat dividen yield sekitar 10,24 persen dengan harga per 2 November 2023.
Artinya, setiap penurunan harga saham UNTR akan menarik karena bisa mendapatkan tingkat dividen yield yang lebih bagus. Di mana, saat ini periode yang tepat untuk mengukur tingkat yield dividen yang tepat untuk diincar. Pasalnya, jelang RUPS tahunan yang biasanya dilaksanakan pada April, harga saham UNTR cenderung sudah naik tinggi sehingga tingkat dividen yield dividen yang diterima semakin rendah.
Kira-kira, sejauh mana harga UNTR bisa turun lebih dalam ya? kamu siap nyerok sekarang untuk dapat dividen, atau nunggu nanti saja jelang pengumuman?
Mau dapat guideline saham dividen 2024?
Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Referensi:
- Indopremier, 31 Oktober 2023, 3Q23 Results: In-line with consensus as lower margin already priced-in
- RHB Sekuritas, 1 November 2023, UNTR Still Optimistic About Next year; Keep BUY
- Ciptadana Sekuritas, 1 November 2023, UNTR Toning Down Expectation After Soft 3Q23
- Bisnis.com, 30 Oktober 2023, JP Morgan Banting Setir Kerek Rekomendasi UNTR
- Bisnis.com, 31 Oktober 2023, UNTR Pacu Tambang Emas Martabe dan Sumbawa