Sahamnya Lagi Naik, NCKL Mau Buyback, Segini Harga Wajarnya
Biasanya, emiten bakal buyback saham-nya ketika harganya lagi turun dalem banget dalam waktu singkat. Tapi, ini mau buyback saham pas secara 3 bulan terakhir harganya lagi naik 30-an persen. Kalau begitu, berapa harga wajarnya?
Mikirduit – Saham NCKL mengumumkan rencana buyback sekitar Rp400 miliar. Alasannya, harga saham perseroan saat ini dianggap masih undervalue atau murah. Pertanyaannya, memang berapa harga wajar saham tersebut?
Sebenarnya, rencana buyback dengan alasan harga saham masih undervalue ini menjadi tanda tanya karena harga saham NCKL justru sudah naik 33,55 persen dalam periode 19 Februari - 21 Mei 2024. Apakah artinya harga saham NCKL lebih tinggi lagi?
Apalagi, biasanya emiten melakukan buyback saham jika ada penurunan harga saham yang sudah signifikan. Kecuali, buyback saham untuk kebutuhan bonus saham ke karyawan dan manajemen.
Dengan logika itu, berarti NCKL bisa melakukan buyback ketika harga Rp760 per saham di Februari 2024. Artinya, perseroan bisa masuk di harga super murah (dari perhitungan kami posisi bagus masuk NCKL di bawah Rp900 per saham). Dari sini, muncul pertanyaan, apakah artinya harga saham NCKL bakal diturunkan dulu sehingga perseroan bisa buyback di bawah harga Rp1.000 per saham?
Prospek Saham NCKL
Sampai 22 Mei 2024, harga saham NCKL ini memang masih di bawah harga penawaran perdana (IPO) di Rp1.250 per saham. Namun, kami pikir angka harga penawaran perdana itu juga bukan harga wajar karena pasti sudah dipatok lebih premium. Logikanya, ada perusahaan lepas saham, apakah dia mau lepas di harga wajar atau murah? hampir pasti akan jual di harga lebih mahal meski tingkat mahalnya itu akan berbeda-beda.
Pertanyaannya, seberapa layak saham NCKL diberikan di atas harga IPO saat ini?
Jika lihat kinerja kuartal I/2024, saham NCKL justru mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 26 persen menjadi Rp1 triliun. Penurunan laba bersih ini lebih disebabkan adanya penurunan pendapatan lainnya sebesar 39 persen menjadi Rp144 miliar. Penurunan pendapatan lainnya disebabkan angka keuntungan selisih kurs yang menyusut 34 persen menjadi Rp133 miliar.
Lalu, NCKL juga mencatatkan penurunan laba entitas asosiasi sebesar 47 persen menjadi Rp237 miliar. Penurunan laba entitas asosiasi itu didorong oleh penurunan bagian laba bersih dari PT Halmahera Persada Lygend sebesar 43 persen menjadi Rp293 miliar. Halmahera Persada Lygend itu adalah penambang nikel limonit milik NCKL.
Selain itu, laba bersih NCKL juga ditekan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 37 persen menjadi Rp4,4 triliun. Kenaikan beban pokok pendapatan dipicu oleh kenaikan biaya bahan bakar dan batu bara sebesar 36,97 persen menjadi Rp1,34 triliun. Ditambah, kenaikan biaya bahan baku sebesar 49 persen menjadi Rp1,24 triliun.
Satu-satunya hal yang positif dari kinerja NCKL adalah pendapatan yang tetap naik 26,07 persen menjadi Rp6,03 triliun. Meski, kenaikan pendapatan itu tidak mampu mendorong kenaikan laba bersih karena ada biaya dan pendapatan lain-lain yang menekan.
Namun, angka-angka tadi adalah angka kuantitatif dari laporan keuangan. Pertanyaannya, bagaimana dengan prospek saham NCKL ke depannya?
Dari segi prospek, NCKL menargetkan dari segi produksi nikel kadar tinggi saprolit dan rendah limonit bisa naik 77 persen menjadi 32 juta metrik ton dibandingkan dengan 18 juta metrik ton pada saat ini.
Nantinya, kenaikan produksi nikel itu akan ditunjang dengan rampungnya Smelter baru Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF) yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2026-2027. Hasil dari pemurnian itu akan berguna untuk pembuatan baja nirkarat atau stainless steel, salah satu produk penyerap nikel terbesar saat ini.
Jika nantinya proyek RKEF itu rampung selaras dengan pulihnya ekonomi China, hal ini akan menjadi momen untuk mendorong harga nikel lebih bagus dan perseroan bisa mendapatkan margin keuntungan yang lebih optimal.
Di luar itu, rencana perseroan melakukan right issue yang menjadi jalan masuk salah satu investor strategis anyar. Ada tiga nama yang disebut, yakni Glencore (yang juga menjadi mitra Grup Harita di CITA), UNTR, dan Taichou dari Jepang.
Adapun, dalam hasil RUPS sebelumnya, pemegang saham sepakat untuk right issue, tapi tidak kuorum untuk private placement. Jika dilihat nominal rencana aksi right issue itu menerbitkan saham baru sebanyak 23,08 persen dari total saham atau sebanyak 18,92 miliar lembar. Jika diasumsikan harga pelaksanaan di harga per 22 Mei 2024, berarti total dana yang dihimpun senilai Rp19 triliun.
Dalam keterangan tahap awal (karena belum ada prospektus lanjutan), NCKL berencana menggunakan dana itu untuk meningkatkan cadangan bijih nikel dengan akuisisi perusahaan tambang lainnya.
Berapa Harga Wajar untuk NCKL? Apakah masih Undervalued?
Beberapa kali di Grup Mikirduit, kami sampaikan harga saham NCKL menarik selama di bawah Rp1.000 per saham. Asumsi itu dengan menghitung valuasi NCKL dengan valuasi price to book value (PBV) dibandingkan dengan historis setahun terakhir. Dari situ, kami menilai harga wajarnya ada di Rp1.323 per saham, tapi dengan data yang sudah lampau.
Lalu, kami mencoba mengambil proyeksi dengan discounted cashflow atau DCF.
Kami menghitung DCF dengan basis laba bersih per saham (EPS), discounte rate 11 persen, book value per share Rp394 per saham, proyeksi rata-rata pertumbuhan laba bersih selama 10 tahun ke depan sekitar 20 persen per tahun, serta pertumbuhan laba bersih dengan mengasumsikan inflasi dalam 10 tahun terakhir setara 4 persen per tahun.
Hasilnya, harga wajar NCKL ada di level Rp2.614 per saham. Artinya, posisi harga saat ini masih di bawah 60-an persen dari harga wajar.
Lalu, apakah bisa dikebut?
Nah, angka Rp2.614 per saham ini berasal dari angka DCF, untuk itu kami juga melihat dengan valuasi relatif secara historis untuk mengombinasikan dengan psikologis harga dalam jangka menengah pendek.
Dengan hitungan PBV harga wajar di Rp1.323 per saham, bisa dibilang posisi saat ini masih murah. Namun, lebih baik jika kamu beli di kisaran Rp800 - Rp900 per saham. Alasannya, ada risiko penurunan terlebih dulu sebelum perseroan eksekusi buyback-nya.
Tapi, kalau kami menilai saham NCKL ini menarik hanya untuk jangka menengah bukan yang panjang banget. Jika siklus nikel sudah mencapai di puncak-nya yang terepresentasi dari harga nikel dunia yang meroket ke 25.000 dolar AS hingga 30.000 dolar AS per ton, kamu siap taking profit untuk menikmati cuan dan masuk ke saham lainnya yang masih murah.
Kecuali, jika NCKL menawarkan tingkat dividen yang menarik seperti tingkat yield sekitar 8-10 persen per tahun. Dengan posisi hold di bawah Rp1.000 per saham, berarti kamu bisa hold lebih lama di saham tersebut.
Mau Tahu Strategi Investasi Saham Dividen untuk Jangka Panjang yang Paling Oke?
Yuk join Mikirdividen sekarang juga, kamu akan mendapatkan semua benefit di bawah ini:
- Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
- Event online bulanan
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini