Strategi Investasi Terbaik di Saham BMRI dan Big Bank Lainnya Saat Koreksi

Saham big bank lagi turun, bagaimana strategi saham big bank yang bisa memberikan cuan? kami memberikan 3 strategi investasi dengan simulasi back testing dalam 6 tahun ke belakang. Begini strateginya

Strategi Investasi Terbaik di Saham BMRI dan Big Bank Lainnya Saat Koreksi

Mikirduit – Saham big bank (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI) terus berada dalam tekanan signifikan. Banyak, investor yang tadinya yakin dengan saham banking mulai goyah. Dengan saham big bank dalam tekanan seperti ini, bagaimana strategi investasi saham yang tepat?

Kami sering mendapatkan pertanyaan, saham big bank itu bagusnya menggunakan strategi tek-tok jual di bawah kemudian jual di atas, dan terus berulang, tanpa memikirkan dividennya, atau buy and hold dan dollar cost averaging saja?

Untuk menjawab itu, kami melakukan backtesting strategi investasi saham khusus untuk saham big bank. Alasannya, saham big bank memiliki prospek pertumbuhan bisnis yang cenderung stabil karena menguasai 50 persen dari kredit di Indonesia. 

Dalam riset ini, kami membagi tiga kategori strategi:

  • Market timing (beli saat murah dan jual saat tinggi)
  • Buy and hold dengan reinvesting hasil dividen
  • Dollar cost averaging dengan reinvesting hasil dividen

Beberapa rules lainnya antara lain:

  • Market timing tidak mempedulikan dividen, strategi ini hanya fokus di harga. Jika mendapatkan dividen tidak akan direinvesting. 
  • Buy and hold dan dollar cost averaging akan melakukan reinvesting setiap awal tahun dengan modal dari dividen dan selisih modal bulanan yang tidak terserap karena ketentuan jumlah lot. 
  • Masing-masing strategi diberikan modal Rp1 miliar, untuk dollar cost averaging langsung dibagi 73 bulan (sesuai mulai investasi sejak 2019)
  • Investasi dilakukan sejak 2019 sehingga melewati market crash 2020 dan periode bearish 2022-2025

Kami menggunakan simulasi di saham BMRI dari periode 2019 hingga Februari 2025.

Lalu, bagaimana hasilnya? siapa yang mencatatkan keuntungan terbesar? dan apa positif dan negatif dari masing-masing strategi?

Strategi Market Timing

Strategi market timing adalah menyesuaikan transaksi jual-beli sesuai dengan kondisi pasar. Jika harga lagi rendah akan melakukan aksi beli, sedangkan saat harga tinggi melakuan aksi jual. 

Syarat untuk bisa menggunakan strategi market timing antara lain:

  • Memiliki dasar-dasar analisis teknikal
  • Memiliki waktu luang untuk mantau market
  • Bisa menjaga emosi psiklogis saat pasar mengalami gejolak atau sebaliknya (saat mode bullish)

Dari riset kami, strategi investasi di saham BMRI dengan market timing sejak Januari 2019 hingga Februari 2025 bisa mencatatkan keuntungan hingga 303 persen menjadi Rp4,03 miliar. Itu di luar dividen yang didapatkan dalam 2 momen pada 2022 dan 2023 senilai Rp229 juta. Artinya, tingkat keuntungan bisa mencapai 50 persen per tahun.

Catatannya, skema market timing kami ini menggunakan data back testing dengan mengambil sampel harga tertinggi dan terendah dalam timeframe bulanan selama 1 tahun. Misalnya, harga bulanan terendah di 2019 senilai Rp6.976 per saham, sedangkan tertinggi senilai Rp7.550 per saham. Artinya, kami akan beli di harga terendah 2019 dan menjual di harga tertinggi 2019. 

Kelebihan Market Timing: 

  • Bisa memberikan keuntungan yang lebih optimal dibandingkan ddari dividen jika mampu keluar dan masuk di waktu yang sangat tepat

Kelemahan Market Timing

  • TIngkat effort mencari posisi beli dan jual terbaik sangat memakan waktu. Risiko yang didapatkan juga lebih tinggi jika ternyata perkiraan harga rendah malah lanjut turun signifikan. Sehingga ada potensi kepanikan dan melakukan stop loss dalam strategi ini. 

Kesimpulannya: strategi market timing bisa memberikan keuntungan yang besar, tapi tingkat risikonya juga tinggi. 

Strategi Buy and Hold

 Strategi buy and hold adalah melakukan pembelian secara all in di harga berapa pun. Nantinya, setiap ada dividen akan di-reinvesting di awal tahun. 

Syarat melakukan strategi buy and hold adalah:

  • Fundamental saham yang dipilih harus bagus dan punya potensi growth (untuk itu simulasi ini kami khususkan untuk saham big bank)
  • Karakter bisnis emiten tidak cyclical, terutama cyclical pendek seperti pakan ternak
  • Jika mau masuk ke saham cyclical panjang, seperti komoditas, harus masuk saat ada di cycle terendahnya
  • Harus disiplin melakukan re-investing dividen sesuai dengan ketentuan yang dibuat
  • Tidak panik saat ada fluktuasi harga saham jangka pendek
  • Wajib pantau perkembangan fundamental jika ada masalah internal atau secara industri memburuk jangka panjang bisa menjadi alasan untuk keluar terlebih dulu

Hasil dari riset kami menunjukkan, investasi saham BMRI sejak 2019 hingga Februari 2025 menghasilkan keuntungan 75 persen menjadi Rp1,75 miliar. Artinya, tingkat keuntungan mencapai 12,5 persen per tahun. Selama periode itu, total pendapatan dari dividen sudah mencapai Rp380 juta. 

Dengan periode hold sejak 2019 serta jumlah lembar saham saat ini sekitar 358.200 lembar. Berarti, harga rata-rata sekitar Rp3.853 per saham. Artinya, dengan kondisi penurunan saham BMRI saat ini, posisi-nya masih untung 25 persen. 

Ditambah, dengan strategi ini, investor berpotensi mendapatkan dividen senilai Rp137 juta. Dengan tingkat dividend yield dari harga rata-rata sekitar 9 persen. 

Kelebihan Buy and Hold:

  • Investor bisa fokus bekerja atau beraktivitas tanpa risau dengan fluktuasi harga jangka pendek
  • Tingkat keuntungan dari yield dividen hingga capital gain bisa terus meningkat jika semakin lama periode hold-nya

Kelemahan Buy and Hold

  • Jika ada market crash, bisa membuat psikologis galau apakah lepas dulu (menggunakan strategi market timing) atau tetap hold. 
  • Buy and hold bukan selamanya di HOLD, tapi jika ada perubahan fundamental kita harus siap lepas meski itu melakukan cut loss. 

Kesimpulannya: strategi buy and hold memberikan keuntungan di atas SBN, dengan risiko lebih terukur. Hanya saja, investor harus kebal dengan fluktuasi jangka pendek selama tidak ada masalah dengan internal manajemen dan fundamental secara signifikan.

Menghitung Pemulihan Saham Indonesia dari 2 Periode Market Bearish Terakhir
Pasar saham turun terus, kapan pulihnya? ini perhitungan kami terkait potensi pemulihan pasar saham yang sudah kurang bergairah sejak 2022.

Strategi Dollar Cost Averaging

Strategi Dollar Cost Averaging adalah berinvestasi dengan cara mencicil beli dengan modal yang sama dalam periode tertentu. Harapannya, investor bisa mendapatkan harga rata-rata sesuai dengan fluktuasi pasar yang terjadi dalam periode tersebut. 

Untuk syarat dollar cost averaging hampir sama dengan Buy and hold. Tambahannya, kami menyarankan mulai dollar cost averaging saat harga sahamnya lagi murah. Indikator murah yang paling sederhana bisa mengacu ke PBV band. Misalnya, berada di bawah PBV band mean 5 tahunnya, apalagi sudah di PBV band standard deviasi -2 5 tahunnya, serta tidak ada masalah fundamental yang signifikan, itu bisa jadi titik mulai cicil beli. 

Hasil riset kami menunjukkan, dengan strategi cicil beli saham BMRI sejak Januari 2019 hingga Februari 2025 menunjukkan, potensi keuntungan sekitar 33 persen. Artinya, rata-rata keuntungan sebesar 5,57 persen per tahun. (catatan: nilai ini terlihat rendah karena harga saham BMRI dalam tekanan market jika ada pemulihan di masa depan tingkat keuntungan juga akan meningkat)

Adapun, harga rata-rata terakhir per  Februari 2025 senilai Rp4.113 per saham alias masih floating profit 19 persen dari harga per 11 Februari 2025. 

Jika dibandingkan dengan buy and hold, jumlah lembar yang mampu dihimpun dengan dollar cost averaging lebih rendah hanya 272.900 lembar saham, sedangkan buy and hold mampu menghimpun 358.200 lembar. 

Dengan skema Rp1 miliar dibagi menjadi 73 bulan (Januari 2019 - Februari 2025), berarti total modal per bulan sekitar Rp13,6 juta. 

Dari situ, kami investasikan bertahap setiap bulannya dan jika ada dividen akan di-reinvesting di awal tahun. Dengan skema ini, total dividen yang didapatkan sejak 2019-2024 sekitar Rp122,95 juta

Kelebihan Dollar Cost Averaging

  • Cocok untuk investor dengan modal kecil sehingga bisa mulai lebih dulu daripada nunggu punya modal besar

Kekurangan Dollar  Cost Averaging

  • Jika mulai cicil di harga yang tinggi, tingkat keuntungan menjadi kurang optimal. 

Strategi dollar cost averaging juga bisa dibuat lebih optimal dengan membuat beberapa aturan tambahan seperti, melakukan pembatasan beli saat harga saham lagi tinggi. Cara melakukan pembatasannya misalnya:

  • Tidak akan melakukan pembelian lagi jika secara PBV band posisinya sudah di atas standar deviasi +1 atau mean. 
  • Tidak melakukan pembelian jika ada kenaikan harga saham yang anomali
  • saat melakukan pembatasan pembelian, sisa dana dialihkan ke reksa dana pasar uang yang lebih likuid

Dengan cara tersebut, bisa membuat keuntungan bisa lebih optimal karena bisa membeli dengan modal yang lebih besar saat harga saham dianggap sudah murah. Sehingga bisa disebut strategi dollar cost averaging semi market timing. 

Kesimpulan, strategi dollar cost averaging ini sangat cocok untuk kamu yang mau mulai saham dan modalnya terbatas. Namun, harus dipahami, dollar cost averaging tidak bisa dilakukan di sembarang saham, harus yang secara fundamental bagus dan likuid. 

Kesimpulan

Jadi, mana strategi investasi yang terbaik? jawabannya tidak ada yang terbaik. Hal yang bisa dilakukan adalah memilih strategi dengan profil risiko dan bisa memenuhi syarat dari setiap strategi.

Misalnya:

  • kamu yang punya profil risiko lebih tinggi dan punya waktu luang mantau market, bisa memilih gunakan market timing
  • Kamu yang sibuk dan punya dana nganggur besar, bisa gunakan buy and hold
  • Kamu yang sibuk kerja, tapi mau aset bertumbuh, bisa gunakan dollar cost averaging.

Jadi, strategi investasi saham yang terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan karaktermmu.

Jadi, bagaimana merapikan portofolio saham-mu saat ini? kamu bisa curhat di Grup Diskusi Mikirdividen bersama ratusan investor lainnya. Yuk join Mikirdividen sekarang.

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .

Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.

Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:

  • IPO Digest Premium
  • Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
  • Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini