Tender Offer META Rp250, Holdernya Wajib Lakukan Ini
Siapa yang kaget harga tender offer META cuma Rp250 per saham. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan investor ritel agar tidak rugi? cek jawabannya di sini
Mikirduit – Banyak yang kesal melihat harga tender offer yang ditawarkan oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) yang senilai Rp250 per saham. Padahal, ketika META bilang mau delisting sukarela, banyak yang berharap harga tender offer di angka Rp1.000 bahkan mengkhayal ke Rp10.000. Jadi, apa yang harus dilakukan investor?
Dari dokumen yang beredar, tertulis harga tender offer META dipatok Rp250 per saham. Angka itu disebut manajemen premium sebesar 34 persen dari rata-rata harga tertinggi selama 90 hari, yakni Rp187 per saham. Padahal, harga tertinggi saham META ada di Rp322 per saham. Artinya, ada cukup banyak holder META yang nyangkut di atas Rp250 per saham.
Kami sempat prediksi META bisa kasih harga tender offer yang ideal senilai Rp401 per saham. Hal itu setidaknya memberikan ruang untuk pemegang saham yang hold di Rp322 per saham juga ambil bagian dari tender offer.
Kalau begini, apa yang harus dilakukan investor saham holder META?
Sampai saat ini ada sekitar 2,65 miliar lembar saham yang dipegang oleh pemegang saham di bawah 5 persen. Sayangnya, kami tidak mengetahui detail berapa pihak investor yang memegang 2,65 miliar lembar saham tersebut.
Nah, dalam aturan RUPS untuk minta persetujuan delisting dan tender offer ini, jumlah pemegang saham independen yang bisa diartikan publik harus datang minimal 51 persennya. Jika tidak, RUPS tidak kuorum.
Setelah RUPS tidak kuorum, META bisa mengadakan RUPS kedua dengan ketentuan peserta yang datang harus lebih dari 50 persen dari total peserta yang datang di RUPS pertama. Jika tidak kuorum juga, skema itu akan terus berlanjut hingga bisa mencapai kuorum. Jika RUPS pertama gagal kuorum, RUPS kedua dan ketiga akan punya peluang lebih mudah kuorum karena perhitungannya bukan lagi pemegang saham independen full, tapi dari jumlah yang datang sebelumnya.
Lalu, harga tender offer Rp250 per saham bisa fix jika lebih dari 50 persen sepakat dengan harga tersebut.
Jadi, misi investor ritel yang ke RUPS adalah memberikan tawaran harga tender offer baru kepada META. Di sini,ada potensi terjadi negosiasi dan tawar menawar, untuk itu berikanlah tawaran yang logis. Jangan ngawang seperti di harga Rp1.000 per saham.
Menurut kami, harga Rp400 sampai Rp500 per saham cukup wajar. Jika memang Salim lagi pelit, Rp350 per saham sudah cukup baik.
Dalam hal ini, investor ritel wajib satu suara untuk minta harga yang pantas. Pasalnya, jika ada investor independen yang setuju dengan harga Rp250 per saham hingga jumlah pemegang saham tersisa kurang dari 50 pihak. Berarti, para pemegang saham publik yang tidak bersedia menjual sahamnya dalam periode tender offer sukarela akan menjadi pemegang saham perusahaan tertutup.
Tawaran Terbaik untuk META
Jika META menawar tender offer Rp250 per saham, berarti modal yang dikeluarkan dari tender offer ini senilai Rp662 miliar. Jika melihat laporan keuangan META per kuartal III/2023, perseroan memang hanya punya saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya senilai Rp419 miliar.
Namun, META baru saja menjual sebagian saham anak usahanya, Margautama Nusantara sebesar 33 persen ke GIC Singapura. Dari situ, META dapat modal Rp3,31 triliun. Sebegai catatan, Margautama Nusantara ini memegang lima jalan tol di Indonesia, yakni Tol BSD, PT Makassar Metro Network, Jalan Tol Seksi Empat, Jakarta Lingkar Barat Satu, dan Jakarta-Cikampek Elevated.
Meski transaksi masih dalam proses, artinya META bisa punya dana segar sekitar Rp3,31 triliun. Untuk itu, kami menilai cukup make sense jika memberikan tawaran tender offer di harga Rp400 per saham, di mana berarti META membayar sekitar Rp1 triliun.
Sebelum ke harga Rp400 per saham, kamu holder META juga bisa nawar ke lebih tinggi terlebih dulu di Rp568 per saham alias 4 kali dari PBV META. Jika masih dinego baru mencapai tujuan di Rp400 per saham.
Jika ditawar di 4 kali PBV di harga Rp568 per saham, META bakal keluar dana sekitar Rp1,5 triliun.
Strategi Tawar Menawar Salim
Kami menilai tawaran Rp250 per saham adalah strategi tawar menawar ala Salim. Kami tidak mengetahui istilah akademiknya apa, tapi ini ibaratnya jualan barang di pasar. Kamu mau jual barang dengan harga dasar Rp500. Sebenarnya, target marginmu Rp550 atau Rp600 juga sudah cuan.
Namun, kalau langsung matok segitu, nanti ketika ada orang yang nawar, marginnya makin tipis. Untuk itu, kamu pasang harga Rp800. Lalu, ada pembeli datang nawar Rp500. Kamu langsung bilang, wah itu mah nggak dapat. Spesial deh Rp750 ambil.
Meski sudah diturunin, pembeli nggak langsung oke, dan akan menawar lagi, kalau Rp600 lagi gimana?
Kamu sebagai penjual akan mencoba peruntungan terakhir. Wah, kalau Rp700 saya oke. Nah, di sini pertaruhan apakah pembeli menyerah atau nggak. Jika menyerah, si penjual dapat margin yang besar, sedangkan kalau nawar lagi batas bawahnya Rp600. Jika pembeli malah nggak jadi beli, ya dipanggi, kalau Rp600 gimana.
Ini adalah model negosiasi transaksi di pasar offline, kalau sekarang di online sudah susah yang begini. Para penjual juga banyak yang banting harga.
Nah, hal ini juga berlaku di tender offer ini. Salim paham publik di META ini agak banyak sehingga ada potensi terjadi negosiasi harga yang alot. Sehingga akan memainkan psikologis market dulu dengan pasang harga awal Rp250 per saham.
Kondisi berbeda dengan RMBA atau saham delisting lainnya yang tidak terlalu banyak saham publik. Proses tender offernya cenderung lancar, paling ada beberapa pemegang saham ritel yang tidak tau posisinya di mana. Seperti, kasus SCPI di mana mereka tidak tahu di mana investor ritel yang pegang sahamnya berada sehingga rencana delistingnya terhambat.
META belajar dengan AQUA yang delistingnya penuh drama. Butuh berapa kali menaikkan harga tender offer hingga ketemu angka sepakat. Untuk itu, kamu yang holder ritel coba pasang daya tawar yang tinggi dulu sehingga kalau diturunkan bisa ke titik yang menguntungkan. Menurut kami, tender offer wajarnya di sektiar Rp400 hingga Rp500 lah. Itu win win solution untuk Salim dan ritel. Tujuannya, ya agar holder di Rp322 per saham bisa lepas.
Skenario Lain
Namun, ada skenario lainnya, ternyata holder di atas Rp250 per saham dihitung kurang dari 50 pihak. Artinya, jika yang pegang di bawah Rp250 ini setuju dengan harga tender offer, berarti aksi delisting Salim akan tetap berlanjut. Para holder di harga atas akan berada di situasi galau, antara lepas rugi atau jadi pemegang saham di perusahaan tertutup.
Untuk itu, penting banget teman-teman investor ritel di META bersatu untuk satu suara mau di harga berapa. Agar semua bisa tersenyum. Terpenting masih wajar, kenapa Rp1.000 per saham nggak wajar? ya pikir aja, harga META nggak pernah ke situ, artinya nggak ada yang nyangkut di harga segitu. Meski, META ada cashflow dari divestasi 33 persen anak usahanya, tapi dana itu mungkin punya peruntukkan yang lainnya juga.
Mau dapat guideline saham dividen 2024?
Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini