Ternyata Ini Penyebab Saham META dan ACST Melejit
Saham META memberikan kejutan pada Jumat 22 September 2023 setelah naik 30 persen. Kami mengungkap faktor sentimen pendorongnya, bakal bisa lanjut hari Senin nih?
Mikirduit – Rahasia PT Nusantara Infrastructure Tbk. atau META melejit pada perdagangan 22 September 2023 kemarin terungkap. Ternyata, kenaikan itu ada hubungan erat dengan konsorsium pembanguan proyek tol elevated Ulujami - Jatiasih sepanjang 22 kilometer. Apa buktinya?
Saham META secara mengejutkan mencatatkan kenaikan sebesar 32,12 persen pada 22 September 2023. Jelas ini kejutan, apalagi sebelumnya salah satu aset META, yakni tol MBZ baru saja didera kasus korupsi. Sebagai informasi, META telah mengakuisisi 40 persen tol MBZ pada Oktober 2022.
Namun, ternyata kenaikan harga saham META tidak ada urusannya dengan tol MBZ, melainkan didorong oleh proyek tol elevated lainnya, yakni Ulujami-Jatiasih. Hal itu terlihat dari mitra META di proyek tersebut, yakni PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) juga melejit 25,75 persen. Lalu, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) juga melejit 8,37 persen di hari yang sama.
Sekitar semingguan yang lalu tepatnya 13 September 2023, META mengumumkan tentang pembentukan usaha patungan ke keterbukaan informasi IDX. Dalam laporan keterbukaan itu, META mengumumkan melalui anak usahanya, PT Marga Metro Nusantara, perseroan mendirikan perusahaan patungan bersama ADHI dan ACST dengan nama PT Jakarta Metro Ekspressway.
Komposisinya, META memiliki 85 persen saham perusahaan patungan tersebut. Lalu, ADHI memiliki 10 persen, serta sisanya 5 persen dimiliki oleh ACST.
Nantinya, Jakarta Metro Ekspressway ini akan bergerak di bidang pengusahaan jalan tol, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol.
Namun, kalau dilihat kebelakang, konsorsium ini sudah ada sejak 2020 di mana mereka mengerjakan proyek jalan tol elevated Jakarta Outer Ring Road Ulujami - Jatiasih sepanjang 22 kilometer. Nilai proyek pembangunan tol itu mencapai Rp21,5 triliun. Jadi, biaya pembangunan tol per kilometernya mencapai Rp977 miliar.
Nilai proyek tol elevated ini dinilai cukup besar jika dibandingkan dengan proyek Tol Japek yang panjangnya 38 kilometer dengan nilai proyek Rp16,23 triliun. Untuk tol Japek Elevated ini memiliki biaya per kilometernya senilai Rp335 miliar.
Untuk kamu yang mau coba strategi dividen investing, kamu bisa baca step by stepnya di sini:
- Mengenal Dividen dan Pendapatan Pasif
- 5 Cara Mendapatakan Pendapatan Pasif dari Dividen Secara Rutin
- 5 Cara Memilih Saham Dividen yang Menguntungkan Jangka Panjang
- Strategi Investasi Saham Dividen yang Aman Hingga Pensiun
- Cara Analisis Saham Dividen, Tentukan Hold atau Jual
- Peran Dividen dalam Portofolio Investasi Jangka Panjang
- Strategi Investasi si Ratu Dividen Dunia
Ekspektasi META dari Proyek Tol Elevated Kedua di Jakarta
Proyek jalan tol elevated JORR Ulujami - Jatiasih ini menjadi salah satu yang terbesar bagi META.
Dikutip dari CNBC Indonesia pada Februari 2020, Sekretaris Perusahaan META Dahlia Evawani mengungkapkan dari proyek ini, perseroan diperkirakan bisa mencatatkan kenaikan signifikan dari segi pendapatan, sekaligus meningkatkan nilai asetnya hingga 5 kali lipat dari kala itu [pada Februari 2020].
Di sisi lain, kenaikan harga saham META, ACST, dan ADHI kemungkinan besar menjadi pertanda proyek itu akan berlanjut dan mendekati proses pembangunan.
Menurut pemberintaan Kompas.com pada 9 Desember 2022, tahapan pembangunan tol elevated kedua di Jakarta itu akan memasuki tahap pelelangan pengusahaan jalan tol setelah dokumen prakualifikasi perusahaan atau konsorsium dinyatakan lolos.
Adapun, konsorsium META telah melewati tahap evaluasi dokume pra-kualifikasi perusahaan/konsorsium pada 30 Juli 2021. Berarti harusnya, saat ini sudah mencapai tahap lelang dan mendekati proses pembangunan jalan tol.
Nantinya, ekspektasi lamanya pembangunan tol ini memakan waktu hingga 4 tahun.
Kinerja Keuangan META
Menariknya, kinerja META pada semester I/2023 justru lagi dalam posisi rugi senilai Rp110 miliar. Padahal, dari segi pendapatan naik sebesar 113 persen menjadi Rp851 miliar. Kenapa bisa jadi rugi?
Pertama, kenaikan pendapatan META didorong oleh proyek tol senilai Rp407 miliar yang dihitung sebagai pendapatan. Namun, proyek tol itu juga punya beban senilai Rp407 miliar sehingga tidak ada margin yang masuk ke laba bersih perseroan.
Namun, pendapatan berulang META dari proyek yang dimilikinya masih tetap naik sebesar 10,44 persen menjadi Rp437 miliar. Proyek jalan tol Pondok Aren-Serpong dan tenaga listrik menjadi pendorong utamanya. Proyek jalan tol Pondok Aren-Serpong tumbuh 18 persen menjadi Rp140 miliar, sedangkan pendapatan dari pembangkit tenaga listrik naik 12,94 persen menjadi Rp101 miliar.
Selain dua itu, sumber pendapatan META lainnya dari proyek dua tol di Makassar, yakni Pelabuhan Soekarno-Hatta - Pettarani dan Tallo - Bandara Hasannudin. Serta, ada tambahan pendapatan dari penyediaan air bersih juga.
Kedua, meski pendapatan berulangnya tumbuh 10 persen, beban perseroan juga naik. Salah satu yang signifikan adalah kenaikan beban keuangan sebesar 209 persen menjadi Rp251 miliar. Hal itu yang menekan posisi bottom line META dari laba menjadi rugi bersih.
Kesimpulan
Lalu, apakah saham META masih bisa naik? kami menilai secara sentimen, jika proyek mulai berjalan ada potensi saham META, ACST, dan ADHI bisa naik bersama-sama dalam jangka pendek. Namun, dengan risiko fluktuasi tinggi jua.
Ketika berita proyek ini diumumkan secara resmi, bisa jadi akan ada aksi sell on news sehingga koreksi cukup dalam. Kami menilai untuk masuk ke saham ini ya agak berisiko, tapi kalau penasaran mau coba sedikit-sedikit ya monggo, tapi ingat risikonya ya.
Apalagi, waktu pembangunan proyek memakan waktu 4 tahun di mana, berarti jalan tol elevated ini baru bisa menghasilkan pendapatan non-proyek setelah selesai. Jadi, selama itu tidak akan ada perubahan kinerja bottom line yang signifikan. Untuk pendapatan mungkin bisa naik karena ada pendapatan dari proyek, tapi biasanya pendapatan dari proyek punya margin yang sangat tipis bahkan hampir 0 persenn seperti kejadian di kinerja perseroan pada semester I/2023.
Kalau kamu, penasaran nggak sama saham META di hari senin nanti?
Mau dapat guideline saham dividen 2024?
Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Referensi
- Keterbukaan Informasi META pada 13 September 2023
- Laporan Keuangan META Semester I/2023
- CNBC Indonesia, 6 Februari 2020, Ini 3 Mitra Grup Salim yang Bangun Tol JORR Elevated Rp21 triliun
- Kompas.com, 9 Desember 2022, Proyek Jalan Tol JORR Elevated Ulujami-Cikunir Dinilai Tidak Efektif Urai Kemacetan Jakarta