Tips Beli Saham Saat IHSG All Time High - Kode Ajaib (Referral): SURY216
IHSG lagi all time high, tapi banyak yang bingung, mending beli sekarang atau nanti aja ya? simak tips cara pilih saham saat pasar saham lagi bullish di sini
Mikirduit – Saat IHSG all time high, pertanyaannya yang sering muncul adalah “apakah sekarang waktunya beli lebih banyak karena lagi bullish atau malah berisiko dan bisa taking profit dulu sehingga bisa beli di harga lebih murah?”
Jawabannya, dua hal itu bisa dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing investor. Seperti, investor yang sudah mendapatkan floating profit signifikan, tapi melihat secara fundamental, kinerja keuangan saham itu belum pulih 100 persen dan masih melambat sampai akhir tahun. Investor bisa memutuskan taking profit sebagian atau seluruhnya untuk mengambil peluang beli di harga lebih rendah lagi.
Namun, bagi investor yang belum sempat beli saham saat IHSG di posisi rendah kemarin, sebenarnya bisa tetap beli saham dengan mengikuti beberapa rules. Seperti, pembelian saham hanya dilakukan jika valuasi masih cukup murah, dengan kondisi kinerja keuangan emiten lagi tertekan karena faktor eksternal atau mau pulih tapi harga saham belum naik signifikan.
Pertanyaannya, bagaimana cara menemukan saham potensial tersebut?
Cara Screening Saham yang Mudah
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti melakukan screening dari aplikasi Ajaib untuk bisa menemukan saham pilihan yang cocok untuk investasi saham. Kamu bisa buka aplikasi Ajaib dan pilih menu screener untuk bisa mencari saham sesuai dengan indikator yang diinginkan.
Lalu, apa saja metriks yang digunakan untuk mencari saham menarik dibeli saat IHSG all time high?
Secara umum, saya menggunakan enam metriks utama:
- Market cap dibuat rentang Rp5 triliun - Rp1.500 triliun dengan tujuan agar bisa seleksi saham yang non-third liner.
- PE lebih dari 0. Kenapa tidak kurang dari 10? tujuannya untuk bisa cek saham-saham yang bukan cuma PE di bawah 10, tapi juga PE di atas 10, tapi secara historis masih murah.
- PBV lebih dari 0 dengan tujuan yang sama seperti PE.
- PE Average lebih dari 0, untuk mengetahui apakah PE saat ini sudah di bawah rata-rata atau malah masih di atas rata-rata. Jika di bawah rata-rata bisa diasumsikan murah, tetapi jika di atas rata-rata bisa diasumsikan mahal.
- PBV average lebih dari 0 dengan tujuan sama seperti PE average.
- DER (debt to Equity rasio) untuk mengetahui tingkat risiko utang emiten dibandingkan dengan ekuitasnya. Jika DER lebih dari 1 kali, risiko tinggi, jika di bawah 1 kali risiko cenderung rendah. Namun, metriks ini tidak berlaku untuk saham perbankan. (dalam screener ajaib, kamu bisa memasukkan DER kurang dari 100 atau DER lebih dari 0 untuk sekedar mengecek DER dari hasil saham screeningan)
Hasilnya, dengan keenam metriks itu, kita mendapatkan 165 list saham yang sesuai. Lalu, setelah in, kita akan sort saham-saham dengan PE dan PBV terendah untuk bisa jadi pilihan beli.
Rules saham yang menarik dibeli adalah jika PE di bawah rata-rata (jika saham non-bank), serta PBV di bawah rata-rata, dengan tingkat DER di bawah 1 kali (jika saham non-bank).
Dari hasil tersebut, ada 5 saham yang memiliki PE terendah, yakni TKIM, BSSR, ADRO, DMAS, dan MEDC. Kenapa ENRG tidak masuk? karena posisi PE saat ini di atas PE rata-ratanya sehingga bisa diasumsikan cukup mahal.
Kemudian, screening lanjutannya adalah membandingkan posisi PBV saat ini dengan PBV average. Hasilnya, saham yang cukup menarik posisinya saat ini antara lain, TKIM, ADRO, dan DMAS. Alasannya, posisi PBV ketiga saham itu masih di bawah rata-rata juga sehingga punya potensi upside menarik jika fundamentalnya memang bagus.
Lalu, setelah itu, kita cek dengan metriks DER, yang hasilnya, ketiga saham itu memiliki rasio DER di bawah 1 kali (100% di angka aplikasi Ajaib). Artinya, dari screening ini cukup menarik.
Untuk mengetahui dari ketiga ini mana yang menarik dibeli, kamu bisa cari berita terbaru atau cek keterbukaan IDX dengan keyword public expose untuk mengetahui rencana mereka di 2024. Sehingga, kamu bisa yakin kalau ada investor yang mau beli di harga lebih tinggi di masa depan.
Jadi, intinya setelah ketemu sahamnya, kita bisa cek lebih detail lagi. Dengan jumlah saham yang lebih sedikit, untuk cek lebih detail akan lebih mudah. Termasuk, cek detail laporan keuangannya. Jika hasilnya dengan valuasi harga saham yang murah, serta kinerja keuangan yang aman dan memiliki prospek (jika kinerja lagi turun hanya karena faktor eksternal seperti ekonomi makro, harga komoditas, dan suku bunga tinggi, bukan masalah internal terkait utang dan hukum), artinya kamu bisa memutuskan untuk beli saham tersebut.
Setelah memutuskan, kau bisa menggunakan strategi beli lump sum bertahap (jadi masuk 50 persen modal, sisanya masuk jika ada risiko penurunan lain, atau dengan rasio masuk yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing saham), atau dengan dollar cost averaging (DCA) cicil beli setiap bulan selama periode tertentu secara konsisten dan dengan modal sama.
Fitur screening dari Ajaib Sekuritas ini memberikan banyak pilihan metriks yang bisa digunakan untuk mencari saham yang ingin di-watchlist untuk dibeli. Bahkan, metriks screeningnya bukan dari sisi fundamental saja, tapi juga teknikal. Sehingga, fitur screening dari aplikasi Ajaib ini juga cocok untuk kamu yang trading saham.
Untuk kamu yang masih belum mulai investasi di Ajaib, sekarang waktunya! Download Ajaib di play store dan app store.
Untuk registrasi di Ajaib, kamu bisa langsung download aplikasi Ajaib, serta daftar dan jangan lupa masukkan kode Ajaib (kode referral) SURY216 untuk mendapatkan hadiah saham blue chip dari Ajaib.