Trump Berikan Tarif ke Tiga Negara, Begini Nasib Pasar Saham

Pasar saham di awal Februari ternyata dibuka dengan tekanan. Hal itu disebabkan pengenaan tarif impor oleh Trump. Lalu, bagaimana efeknya ke pasar saham?

Trump Berikan Tarif ke Tiga Negara, Begini Nasib Pasar Saham

Mikirduit – Pasar saham dunia, terutama Asia yang sudah buka sejak 3 Februari 2025 langsung mengalami koreksi. Hal ini didorong oleh sentimen Donald Trump yang mengenakan tarif impor kepada tiga negara, yakni Meksiko, Kanada, dan China. Lalu, bagaimana efeknya ke pasar saham ke depannya?

Secara umum, kebijakan pemerintah AS era Donald Trump ini memberikan efek dalam jangka pendek berupa tingkat ketidakpastian baru, setelah sepanjang 2024 diwarnai penantian kapan penurunan suku bunga. Lalu, bagaimana risiko ketidakpastian dari Donald Trump ini?

Secara umum, Trump mengenakan tarif kepada tiga negara dengan ketentuan seperti ini:

  • Seluruh impor barang dari Meksiko akan dikenakan tarif 25 persen
  • Impor barang kecuali produk energi dari Kanada dikenakan tarif 25 persen. Untuk produk energi, dikenakan tarif 10 persen.
  • Semua barang China juga dikenakan tarif 10 persen.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menjelaskan tarif impor itu digunakan sebagai alat negosiasi, serta tarif itu akan diterapkan bertahap agar pelaku bisnis punya waktu untuk menyesuaikan diri. Adapun, negosiasi yang dimaksud adalah terkait imigran gelap dan pengiriman obat-obatan terlarang.

Masalahnya adalah jika terjadi aksi balasan itu akan memicu perang dagang. Pihak Kanada dan Meksiko akan memberikan balasan tarif impor kepada Amerika Serikat. 

Lalu, China akan melakukan tindakan balasan yang belum dijelaskan lebih terperinci serta akan melakukan protes ke World Trade Organization (WTO).

Risiko Perang Dagang ke Pasar Saham

Salah satu yang dikhawatirkan dari adu tarif impor ini adalah ada potensi inflasi AS kembali meningkat. Namun, kenaikan inflasi terjadi bukan didorong oleh daya beli yang meningkat, melainkan karena kenaikan biaya produk akibat tarif impor. 

Kenaikan inflasi itu bisa membuat potensi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) bisa tertunda. Dengan posisi kenaikan inflasi akibat tarif dan suku bunga The Fed berada di level tinggi, ekonomi AS juga berisiko goyang. 

Hubungannya dengan Indonesia (sejauh ini terlepas rencana pengenaan tarif untuk anggota BRICS) adalah jika penurunan suku bunga the Fed lebih lambat, ruang penurunan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) juga menyempit. Padahal, kondisi ekonomi Indonesia juga tidak begitu baik, dengan inflasi yang rendah ditambah defisit APBN. Sehingga secara ekonomi makro menjadi terimbas risiko dari perang dagang tersebut. 

Korelasinya ke pasar saham adalah dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, berarti kinerja bisnis emiten bisa lebih lambat. Bagi emiten yang pergerakan harga sahamnya berbasis sentimen fundamental, hal ini akan menjadi sentimen negatif. Apalagi, investor asing juga akan wait and see masuk ke aset berisiko seperti saham. 

Daya tarik saham, terutama di Indonesia, tinggal menunggu seberapa kuat saham booming yang saat ini didorong aksi korporasi hingga konglomerat bisa terus berlanjut. Meski, pergerakan harga sahamnya tidak selaras dengan fundamentalnya.

Rahasia Cuan di Kripto, Meski Saat Marketnya Turun dengan Trading Futures di Ajaib Alpha
Salah satu risiko market kripto adalah volatilitas harganya yang cukup tinggi. Namun, justru itu yang membuatnya menjadi menarik. Berikut cara bisa cuan meski market kripto naik-turun.

Sektor Saham Potensial di Tengah Perang Dagang

Sebenarnya, dengan data-data yang keluar saat ini justru efeknya secara keseluruhan negatif ke saham, termasuk saham komoditas.Pasalnya, kebijakan tarif AS serta potensi balasan dari negara terkait bisa mengganggu permintaan komoditas.Meski, ada potensi sentimen positif dari gangguan supply, tapi dengan kondisi ekonomi yang tidak terlalu kuat malah jadi pedang bermata dua.

Apalagi, jika efeknya membuat The Fed sulit menurunkan suku bunga lebih lanjut juga bisa mempengaruhi kondisi ekonomi makro di Indonesia. 

Jadi, dalam seminggu terakhir, kita bisa memantau atau wait and see terlebih dulu dari efek kebijakan Trump tersebut. Soalnya, ada potensi kebijakan lanjutan atau detail-detail yang berubah jika ada komunikasi antar negara. 

Bahkan, untuk trading juga lebih berhati-hati saat kondisi market turun.Soalnya, posisi risiko akan lebih besar dibandingkan dengan peluangnya. 

Jadi, bagaimana merapikan portofolio saham-mu saat ini? kamu bisa curhat di Grup Diskusi Mikirdividen bersama ratusan investor lainnya. Yuk join Mikirdividen sekarang.

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .

Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.

Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:

  • IPO Digest Premium
  • Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
  • Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini