Rp179 miliar Hasil Capek Lari Usain Bolt Lenyap, Begini Cara Kelola Dana Pensiun
Uang kerja keras Usain Bolt sebagai pelari senilai Rp179 miliar lenyap tersisa Rp179 juta. Sebenarnya gimana cara kelola dana pensiun yang aman?
Mikir Duit – Usain Bolt, manusia tercepat di muka bumi, harus mengalami kejadian apes. Uang dana pensiunnya senilai Rp179 miliar hanya tinggal tersisa Rp179 juta. Apa yang sebenarnya terjadi? dan apa yang harus kita lakukan agar dana pensiun tetap aman?
Kasus Usain Bolt bermula dari Stock and Securities Limited (SSL) yang ada indikasi scam alias penipuan sangat canggih. Hal itu membuat nilai dana kelolaan setara satu miliar dolar Jamaika dalam bentuk saham dan obligasi raib begitu saja. Dana yang raib itu milik 39 klien, yang salah satunya adalah si pelari tercepat dunia, yakni Bolt.
Adapun tim manajemen Bolt mengungkapkan kalau mantan karyawan SSL telah menghubungi mereka pada 11 Januari 2023. Nah, mantan karyawannya ini menawarkan investasi skema ponzi. Jadi, dia memalsukan pernyataan dan mencuri uang klien. Lalu, dia juga meminta pinjaman untuk membayar uang ke korban lainnya seperti skema ponzi pada umumnya.
Adapun, SSL memiliki asuransi yang menanggung jika ada kejadian scam oleh karyawannya dengan maksimal pertanggungan cuma sekitar Rp14 miliar.
Lalu, apa yang sebenarnya salah dalam kasus ini?
Pelajaran Pengelolaan Dana Pensiun
Sebenarnya, dalam kasus Bolt ini, dia benar-benar kurang beruntung. Ketika mengelola dana pensiunnya kena jebakan betmen dari mantan karyawan SSL yang nakal.
Namun, untuk menghindari risiko seperti itu, sebaiknya pengelolaan dana pensiun tidak cuma di satu pintu saja. Tujuannya, jika ada masalah penipuan di luar teknis instrumen investasi tidak berdampak besar.
Caranya, jika kamu memiliki Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) pribadi, berarti jangan semua dana dimasukkan ke sana. Kamu bisa memilah-nya ke reksa dana, saham, hingga obligasi negara.
Porsinya disesuaikan dengan tingkat risiko dan kebutuhanmu dalam menggunakan dana pensiun tersebut. Masih lama banget atau hanya tinggal setahun dan dua tahun ke depan.
Strategi Mengelola Dana Pensiun yang Tepat
Jika kamu masih berusia 30 tahunan, berarti kita bisa asumsikan masa pensiun sekitar 25 tahun lagi. Dengan asumsi itu, berarti kamu bisa menempatkan sebagian besar dana dingin di instrumen agresif seperti saham.
Dengan asumsi, kamu menyiapkan uang dana pensiun selama Rp1 juta per bulan selama 25 tahun. Dengan penempatan aset mayoritas di saham untuk 15 tahun pertama. Mau tau berapa total keuntungannya? kita hitung di sini.
5 tahun pertama, kita anggap kamu menempatkan dana di saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang selama 5 tahun terakhir memiliki rata-rata pertumbuhan harga saham tahunan sebesar 12,65 persen per tahun. Dengan begitu, dari modal pokok Rp60 juta, total asetmu di 5 tahun pertama di luar dividen itu senilai Rp86,99 juta.
5 tahun kedua, kita mengasumsikan kamu menempatkan dana di saham PT Indofood Sukses Makmur CBP Tbk. (ICBP) yang selama 5 tahun terakhir memiliki rata-rata pertumbuhan harga saham tahunan sebesar 4,74 persen per tahun.
Dari aset ICBP saja, dengan modal pokok Rp60 juta, berarti total aset menjadi Rp69 juta. Lalu, ditambahkan dengan kepemilikan saham BBCA yang diasumsikan punya pertumbuhan harga saham 12,65 persen per tahun yang di tahun kesepuluh menjadi Rp157 juta. Di sini, total aset dana pensiunmu senilai Rp226 juta.
5 tahun ketiga, kita anggap kamu menempatkan dana di saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang selama 5 tahun terakhir rata-rata pertumbuhan harga saham per tahun 3,1 persen.
Dari aset BBRI dengan pokok Rp60 juta, di tahun kelima sudah menjadi Rp65 juta. Itu belum ditambahkan dengan aset di BBCA dan ICBP yang di-hold sehingga total keseluruhan dana menjadi Rp439 juta.
5 tahun keempat, kamu mulai berhati-hati dan menempatkan dana di reksa dana pasar uang yang diasumsikan rata-rata keuntungan 3 persen per tahun. Dengan tambahan nilai pokok Rp60 juta, total aset di 5 tahun keempat menjadi Rp574 juta.
5 tahun kelima atau yang terakhir, kamu memilih menempatkan dana di surat berharga negara ritel yang diasumsikan kupon konservatif 5 persen per tahun. Dengan tambahan Rp60 juta terakhir, total aset dana pensiun di usia 55 tahun sudah menjadi Rp803 juta dari total nilai pokok Rp300 juta. Angka ini belum termasuk pendapatan dividen dari saham per tahunnya.
Dengan modal segitu, jika ditempatkan ke SBN fixed rate yang diasumsikan dapat kupon 5 persen per tahun, berarti kamu sudah bisa mendapatkan pendapatan pasif sekitar Rp3,1 juta per bulan.
Kesimpulan
Dalam menempatkan dana pensiun, sebaiknya kamu juga memahami instrumen dan dengan siapa kamu bertransaksi. Apakah bisa dipercaya? sudah mendapatkan lisensi dari regulator, dan sebagainya.
Dana pensiun dikumpulkan dalam jangka panjang sehingga wajib banget menggunakan dana yang tidak akan digunakan dalam jangka dekat.
Jadi, gimana dengan rencana dana pensiunmu? sudah terkumpul berapa
Disclaimer: Data yang digunakan untuk mengukur potensi keuntungan dalam tulisan ini menggunakan asumsi rata-rata pertumbuhan tahunan 5 tahun terakhir (untuk saham), sedangkan untuk obligasi menggunakan asumsi konservatif. Jadi, tidak mencerminkan prospek nyata di masa depan.