Update Pilihan Obligasi Negara Seri FR Paling Menarik
Obligasi negara menjadi salah satu tipe aset yang cukup moderat. Kira-kira, apa seri obligasi negara yang menarik? dan kapan titik beli, strategi investasi, hingga manfaat investasi di obligasi negara seperti SBN FR?

Mikirduit – Salah satu instrumen investasi yang cukup moderat, artinya memberikan keuntungan lumayan menarik, tapi risikonya masih cenderung rendah adalah obligasi negara non ritel seri Fixed Rate (FR). Lalu, bagaimana cara menganalisis seri FR yang cocok dengan kebutuhan kita?
Sebelum itu, ada beberapa hal yang harus dipahami seperti:
Pertama, obligasi negara seri FR ini membagikan kupon setiap 6 bulan sekali. Jadi, misalnya kamu berinvestasi Rp100 juta dengan tingkat kupon 10 persen per tahun (hanya simulasi). Berarti, setiap 6 bulan kamu langsung dapat 5 persen dalam 6 bulan menjadi Rp5 juta.
Kedua, pajak kupon SBN sebesar 10 persen dari tingkat kupon yang didapatkan, lebih rendah dibandingkan dengan deposito yang mencapai 20 persen. Jadi, setelah dapat kupon Rp5 juta dalam 6 bulan pertama, nantinya nilainya langsung dipotong pajak 10 persen, sehingga total dana yang diterima menjadi Rp4,5 juta.
Ketiga, Kupon adalah tingkat bunga yang akan diberikan setiap periode yang telah ditentukan, seperti FR selama 6 bulan sekali atau ORI selama sebulan sekali. Besaran kupon akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan. Misalnya, dalam FR dan ORI, tingkat kupon bersifat tetap hingga akhir periode surat utang. Namun, untuk SBR dan ST, tingkat kupon bersifat floating with the floor. Sehingga ketika suku bunga Bank Indonesia naik, berarti tingkat kupon bisa naik, sedangkan ketika suku bunga Bank Indonesia turun, tingkat kupon bisa turun dengan risiko terburuk ke batas minimal.
Keempat, Harga obligasi negara berbeda dengan kupon. Harga adalah nilai yang tertera di pasar sekunder. Misalnya FR0072 per 21 April 2025 memiliki harga sekitar 107,25 persen. Artinya, harga FR0072 ini cukup premium karena di atas 100 persen. Lalu, harga FR0104 per 21 April 2025 sekitar 98,75 persen. Artinya, harga FR seri tersebut bisa dianggap murah karena di bawah 100 persen.
Kelima, Yield Obligasi negara ini juga berbeda dengan harga dan kupon obligasi. Yield obligasi negara ini memperhitungkan posisi harga dan kupon obligasi. Sehingga, fungsinya bisa menggambarkan berapa besar keuntungan beli obligasi tersebut di pasar sekunder dengan asumsi harga beli dan tingkat kupon yang didapatkan dalam satu tahun periode.
Misalnya, FR0072 memiliki harga 107,25 persen dengan tingkat kupon 8,25 persen. Akibat membeli di harga premium, tingkat yield obligasinya pun lebih rendah dari tingkat kupon, menjadi 7,28 persen. Namun, jika membeli obligasi di harga rendah seperti FR0104 senilai 98,75 persen dengan tingkat kupon 6,5 persen. Berarti, tingkat yield obligasinya lebih tinggi menjadi 6,78 persen.
Keenam, Yield to Maturity adalah rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh jika menyimpan obligasi negara tersebut hingga tenor selesai. Misalnya, FR0052 yang memiliki tingkat kupon 10,5 persen per tahun dan harga di pasar sekunder per 22 April 2025 sekitar 116 persen. Meski, jika dilihat yield-nya hanya 2,61 persen, tapi dengan periode tenor masih 5 tahun ke depan, tingkat yield to maturity-nya isa tembus 6,65 persen per tahun.
Sehingga tingkat yield (dalam setahun) dengan yield to maturity bakal berbeda.
Kapan dan Untuk Apa Punya Obligasi Negara?
Dengan karakter obligasi negara yang memiliki keuntungan di atas 5 persen per tahun, serta risiko volatilitas yang rendah, dan memiliki tenor yang panjang. Obligasi negara seri FR ini sangat cocok untuk kamu yang ingin menempatkan dana pensiun yang sudah siap dicairkan untuk hidup hari tua.
Misalnya, kamu punya dana Rp10 miliar dan dana ini sudah dibutuhkan untuk pensiun sekarang juga. Nah, kamu bisa menempatkan di FR. Nantinya, dari Rp10 miliar itu, jika mendapatkan kupon 5 persen, berarti setiap 6 bulan akan mendapatkan Rp225 juta setelah pajak. Artinya, jika ingin dialokasikan per bulan bisa mencapai Rp37 juta per bulan.
Jika tenornya masih selama 10 tahun lagi, berarti setiap 6 bulan kamu akan mendapatkan Rp225 juta tersebut.
Tapi, bisa kena inflasi dong? ya dari Rp37 juta itu jangan dihabiskan semua untuk konsumsi. Namun, kamu bisa investasikan lagi dari sisa free cashflow pengeluaran yang ada. Sehingga bisa bertumbuh dananya dari dana pensiun tersebut.
Selain untuk dana pensiun, ada juga momen mengambil keuntungan dari obligasi sesuai siklusnya. Jadi, setiap komponen obligasi negara (harga, kupon, yield) ini memiliki siklus tersendiri.
- Harga obligasi negara cenderung berlawanan dengan tingkat suku bunga. (Jika suku bunga naik atau tinggi, harga cenderung rendah, sedangkan jika suku bunga turun atau rendah, harga cenderung naik.)
- Yield obligasi negara cenderung selaras dengan tingkat suku bunga. (Jika suku bunga naik atau tinggi, yield cenderung tinggi, sedangkan jika suku bunga turun atau rendah, yield cenderung turun)
- Kupon akan berkorelasi terhadap penerbitan obligasi negara yang baru. Jika suku bunga lagi naik, berarti obligasi seri terbaru berpotensi memiliki tingkat kupon yang lebih tinggi, sedangkan jika suku bunga lagi turun, berarti obligasi seri terbaru berpotensi memiliki tingkat kupon yang lebih rendah. Namun, untuk tingkat kupon obligasi existing tidak akan mengalami perubahan, kecuali beberapa obligasi tertentu, seperti SBR dan ST.
Dengan karakter ini, obligasi negara juga bisa diincar untuk mengambil potensi kenaikan harga saat ada penurunan suku bunga. Misalnya, dalam 2 tahun ke depan ada potensi suku bunga cenderung turun, kamu bisa masuk ke obligasi negara dan menunggu hingga suku bunga diturunkan. Nantinya, sambil menunggu efek kenaikan harga obligasi negara karena penurunan suku bunga, kamu bisa menikmati kupon yang diberikan sehingga bisa mendapatkan tingkat keuntungan yang menarik.
Catatannya, fluktuasi harga obligasi negara cenderung rendah dibandingkan dengan saham. Kenaikan tertinggi paling berkisar 3-5 persen.
Jadi, bagaimana cara pilih obligasi negara yang terbaik?
Caranya akan tergantung dengan tujuan-mu. Jika ingin hold sampai tenor selesai karena untuk kebutuhan dana pensiun, kamu bisa pilih yang memiliki tingkat yield to maturity tertinggi. Misalnya, kamu masuk ke FR0052, dengan tingkat kupon 10 persen, tapi untuk membeli obligasi itu kamu harus bayar lebih mahal, yakni 116 persen. Artinya, jika ingin beli Rp1 miliar, harus keluar Rp1,16 miliar. (Rp160 juta). Tapi, dari situ, kamu mendapatkan yield Rp100 juta per tahun. Jika diakumulasikan hingga tenor selesai, rata-rata tingkat yield to maturity menjadi 6,65 persen per tahun karena tenornya barus selesai 5 tahun 3 bulan lagi.
Lalu, jika ingin berinvestasi jangka menengah pendek untuk mengambil potensi kenaikan harga obligasi. Kamu bisa fokus mencari obligasi yang harganya lagi turun dan posisinya murah (di bawah 100 persen) dengan tenor yang masih panjang (di atas 10 tahun) sehingga fluktuasinya masih menarik.
Mau Budgeting Penghasilan Agar Bisa Investasi dan Menumbuhkan Aset?
Yuk, join Extra Workshop Mikirduit pada 10 Mei 2025 di Acara Manager Fest 2025 di FX, Jakarta. Nantinya, kamu akan dapat spesial Spreadsheet untuk memudahkan proyeksi dan rencanakan cashflow yang bisa digunakan serta ke mana harus diinvestasikan.
Join eventnya dengan klik link di sini (Pilih yang session bagian Mikirduit ya)