Warren Buffett Buang Saham Apple, tapi HOLD Keras 2 Saham Ini
Dari kinerja kuartal III/2024 Berkshire Hathaway, perusahaan Warren Buffett itu telah mencatatkan penurunan nilai aset di Apple, tapi nilai aset di dua saham ini justru naik. Semenarik apa dua saham yang di HOLD keras Buffett ini?
Mikirduit – Warren Buffett bisa dibilang membuang saham Apple (AAPL) dalam jumlah besar sepanjang 2024. Selain itu, Buffett juga melepas sebagian kecil saham di Bank of America (BAC) dan Chevron. (CVX). Namun, ada dua saham yang justru mencatatkan kenaikan nilai dan di-hold keras oleh Buffett di Berkshire Hathaway sepanjang tahun ini? apa kedua saham itu dan gimana prospeknya?
Sepanjang 9 bulan 2024, Warren Buffett telah memangkas porsi portofolio investasi saham di Berkshire Hathaway sekitar 25 persen, termasuk melepas 2/3 investasinya di Apple, yang merupakan porsi terbesar portofolionya.
Dalam 9 bulan ini, Buffett dan dua asisten investasinya, Ted Weschler dan Todd Combs tidak menemukan saham yang menarik dibeli di pasar saham.
Sepanjang 9 bulan di 2024, Berkshire hanya membeli saham senilai 5,8 miliar dolar AS dan menjual saham senilai 133 miliar dolar AS, yang sebagian besar saham Apple. Khusus di tiga bulan kuartal III/2024, Berkshire hanya membeli sekitar 1,5 miliar dolar AS, sedangkan aksi jual dilakukan senilai 36 miliar dolar AS.
Dari aksi itu, Berkshire Hathaway memiliki kas sekitar 325 miliar dolar AS pada 30 September 2024. Posisi kas Berkshire Hathaway hampir mencapai 2 kali lipat dari akhir 2023.
Jika melihat perkembangan 5 besar portofolio Berkshire Hathaway per September 2024 dibandingkan dengan akhir 2023, Buffett mencatatkan kenaikan nilai aset di American Express (AXP) sebesar 44,72 persen dan Coca Cola (KO) sebesar 21,61 persen. Untuk kenaikan nilai AXP selaras dengan tren kenaikan harga saham perseroan sepanjang 2024, tapi untuk KO, kenaikannya melebihi perubahan harga saham tersebut sepanjang 2024 sehingga ada potensi diakumulasi.
Sementara itu, Berkshire Hathaway mencatatkan penurunan nilai aset di Apple sebesar 60 persen, Bank of America sebesar 8,91 persen, dan Chevron sebesar 6,91 persen. Lalu, seperti apa potensi kedua saham tersebut?
Saham American Express (AXP)
Jika dilihat, kinerja AXP per 9 bulan 2024 mencatatkan pertumbuhan yang menarik. Pendapatan perseroan (termasuk pendapatan bunga) naik 9 persen menjadi 48,77 miliar dolar AS. Lalu, laba bersih perseroan naik 24 persen menjadi 6,44 miliar dolar AS.
Tingkat akuisisi nasabah kartu kreditnya juga tumbuh positif. Jumlah nasabah baru naik 6 persen dan pertumbuhan pendapatan komisi kartu kredit naik 18 persen, serta jumlah nasabah kartu kredit premium terbarunya mencapai 3,3 juta kartu baru.
Sepanjang 2024, harga saham AXP juga sudah melesat 44,99 persen menjadi 273,03 dolar AS per saham.
Untuk prospek kinerja AXP sepanjang 2024, 15 analis memproyeksikan pendapatan bisa tumbuh 18,55 persen menjadi 65,9 miliar dolar AS, sedangkan laba bersih naik 19,86 persen menjadi 9,89 miliar dolar AS.
Dengan prospek kinerja positif dan harga saham yang sudah naik hampir 45 persen sepanjang 2024, harga saham AXP dinilai masih agak murah. Dengan discounted cashflow, harga wajar saham AXP ditaksir sekitar 329,13 dolar AS per saham. Atau posisinya masih 17,9 persen lebih tinggi dari posisi harga pasar per 5 November 2024 di 270,19 dolar AS per saham.
Secara sektoral, saham AXP menjadi yang termurah jika dibandingkan dengan Visa dan Mastercard. PBV AXP sekitar 6,4 kali, di bawah rata-rata sektoral 20 kali dan Visa (14,5 kali) serta Mastercard (62,4 kali).
Saham Coca Cola (KO)
Dibandingkan dengan AXP, kinerja saham KO justru kurang menarik. Dari segi pendapatan, KO memang mencatatkan kenaikan sebesar 2 persen menjadi 34,9 miliar dolar AS. Namun, dari segi laba bersih turun sebesar 3 persen menjadi 8,43 miliar dolar AS.
Sepanjang 2024 (hingga 5 November 2024), harga saham KO juga baru naik sebesar 8,63 persen menjadi 64,98 dolar AS per saham.
7 Analis memproyeksikan kinerja KO masih bisa positif sepanjang 2024. Pendapatan KO diperkirakan naik 1,17 persen menjadi 46,29 miliar dolar AS, sedangkan laba bersih naik 8,45 persen menjadi 11,61 miliar dolar AS.
Dengan asumsi proyeksi tersebut, saham KO dinilai masih cukup murah. Dengan menggunakan asumsi harga wajar discounted cashflow sekitar 93,2 dolar AS per saham. Posisi harga wajar itu masih lebih tinggi 30,1 persen dari harga saham KO per 5 Oktober 2024 yang sebesar 65,11 dolar AS per saham.
Sayangnya, jika dibandingkan secara sektoral, saham KO cukup mahal. Saham KO memiliki PE sebesar 26,9 kali. Posisi PE itu sudah di atas rata-rata sektoral sebesar 22,7 kali.
Kesimpulan
Sebenarnya, jika bicara saham AS, saat ini tren kenaikannya sudah cukup signifikan. Seperti aksi Berkshire Hathaway yang menumpuk uang, kami menilai posisi saat ini lebih baik menyiapkan porsi cash. Jika ingin coba masuk, mungkin lebih ke jangka pendek. Alasannya,posisi harga saham dengan fundamental bagus sudah bukan best price-nya lagi.
Kalau dari dua saham yang Buffett akumulasi sepanjang 2024, mana yang kamu pilih?
Mau Mulai Investasi Saham US?
Kamu bisa mulai investasi saham AS mudah dengan download dan daftar di Gotrade. Daftar dengan link ini untuk mendapatkan bonus hingga 20 dolar AS dari Gotrade.