Xanh SM, Pemain Baru Ride Hailing : Gimana Dampaknya Buat GOTO Vs Grab Vs BIRD!
Kedatangan Xanh SM, perusahaan taksi listrik asal Vietnam semakin menambah persaingan bisnis ride hailing Tanah Air. Kira-kira gimana dampaknya ke GOTO, Grab, dan BIRD?
Mikirduit - Bisnis jasa transportasi online atau ride hailing kedatangan pemain baru, yakni Xanh SM. Kira-kira gimana dampaknya ke pemain existing seperti GOTO, BIRD, dan Grab?
Xanh SM merupakan perusahaan jasa transportasi taksi online yang dimiliki oleh Vinfast, produsen kendaraan listrik yang masih dalam satu naungan Vingroup, milik Pham Nhat Vuong, salah satu orang terkaya di Vietnam.
Xanh SM masuk Indonesia sudah sejak Desember 2024 lalu. Sebelumnya, mereka sudah beroperasi di Laos dan Kamboja.
Pada 2025, Xanh SM bakal mengoperasikan 10.000 unit taksi listrik yang seluruhnya menggunakan VinFast VF e34. Sejauh ini, mereka masih melayani konsumen di Jakarta, seiring waktu berjalan perusahaan taksi online ini akan menargetkan operasi di Bali.
Di negara asalnya, Xanh SM ini beroperasi di kota-kota besar dengan armada mobil Vinfast VF e34, untuk motor ada Vinfast Feliz S dan Evo200. Semua armadanya merupakan kendaraan listrik, baik mobil ataupun motor.
Pengguna bisa memesan layanan taksi ini lewat call center atau aplikasi Xanh SM di smartphone. Sejauh ini, di Indonesia juga sudah bisa dilakukan pemesanan lewat whatsapp dan aplikasi.
Menilik dari induk usahanya, Vinfast sendiri sudah jadi perusahaan publik di Nasdaq melalui pencatatan SPAC sejak Agustus 2023. Terbaru, perusahaan ini sedang membangun pabrik untuk produksi SUV listik di Carolina Utara dan berencana akan masuk pasar Amerika Serikat (AS).
Untuk masuk pasar kendaraan listrik di AS, mereka menyiapkan dana investasi sampai US$ 200 juta dengan harapannya bisa beroperasi penuh pada tahun ini.
Ekspansi tersebut bakal menempatkan Vinfast bersaing dengan Tesla dan Volkswagen. Sementara, kehadiran anak usahanya di Indonesia, Xanh SM bakal menjadi pesaing bagi pemain yang sudah lebih dulu beroperasi seperti GOTO, Grab, dan BIRD.
Persaingan Bisnis Xanh SM Vs GOTO Vs GRAB Vs BIRD
Mengutip laporan Maybank Sekuritas Indonesia dalam laporan berjudul ASEAN Internet 2025 Outlook : Robust fintech drives sustained growth ada beberapa hal yang berbeda dari kehadiran Xanh SM ini dibandingkan pemain jasa transportasi online di pasar Asia Tenggara.
Pertama, Xanh SM yang merupakan anak usaha dari Vinfas memungkinkan-nya mendapatkan mobil listrik murah.
Kedua, operasional unit EV di Indonesia dinilai lebih menguntungkan dibandingkan kendaraan konvensional.
Ketiga, Xanh SM memiliki rekam jejak yang terbukti dalam perolehan pangsa pasar di Vietnam.
Xanh SM disebut juga telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan raksasa yang beroperasi di RI, termasuk konglomerat untuk saling memanfaatkan ekosistem, diantaranya ada Grup Lippo, Grup Agung Sedayu, Bank BCA, XL Axiata, Visa, Huawei, Lotte, Vietjet, dan PT FPT Software Indonesia.
Kalau membandingkan soal harga, sebagai pemain baru, Xanh SM ini terbilang menawarkan harga jasa lebih murah. Pantauan Mikirduit mencatat, untuk satu kilometer (km) pertama Xanh SM menghargai Rp9.600, lalu untuk km selanjutnya di Rp5.800.
Jika dibandingkan dengan pemain lama seperti Grab, untuk tarif layanan Grabcar Elektrik dihargai lebih mahal 10% - 15% dari tarif layanan biasanya. Misal, jika tarif GrabCar berbahan bakar bensin adalah Rp15.000–Rp20.000 per km, maka tarif GrabCar Elektrik akan menjadi Rp17.000–Rp22.500 per km.
Kalau untuk pemain lokal seperti GOTO dalam pilihan layanan Gocar, sejauh ini Mikirduit tidak menemukan opsi memilih mobil listrik secara khusus. Sehingga, harganya masih sama dengan layanan biasa berkisar Rp30.000 dalam radius 4 km.
Sementara untuk Bluebird, tarif argo taksi listrik yang menggunakan mobil BYD dan Toyota Prius dihargai Rp10.000 untuk km pertama dan selanjutnya akan dikenai tarif Rp6.300.
Begini rincian perbandingannya :
Kami melihat posisi harga Xanh SM yang lebih murah ditambah operasionalnya saat ini di Jakarta, akan mengganggu market share pemain existing karena banyak kalangan menengah yang sensitif soal tarif.
Di sisi lain, Xanh SM tampaknya masih akan sulit untuk men-disrupsi lebih jauh karena perizinan edar di daerah lain lebih sulit. Jadi mereka, mau tidak mau bakal lebih mengoptimalkan disrupsi market di Jabodetabek.
Hal ini sebenarnya juga tercermin dari promosi ekspansif yang mereka tawarkan alias “bakar duit” sejak awal kemunculannya, mulai dari gratis pemakaian sampai diskon puluhan persen.
Merujuk data Maybank, dengan asumsi menambah 16.000 unit armada hingga 2026 dan 35.000 mobil pada 2027, Xanh SM akan menggerus Gross Merchandise Value (GMV) dan merebut sebagian pangsa pasar pemain existing saat ini.
Mereka memperkirakan GMV Grab bisa turun sekitar -0,3% pada 2026 dan -0,6% pada 2027, sementara GOTO sekitar -1,5% dan -3,3% pada periode tersebut.
Bahkan, laporan itu memproyeksikan bahwa kehadiran Xanh SM dapat memengaruhi kinerja adjusted EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) dua raksasa teknologi tersebut.
Sebagai catatan, adjusted EBITDA ini merupakan indikator keuangan yang bukan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Indikator ini mengecualikan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
Catatan Maybank, memperkirakan dampak adjusted EBITDA pada Grab dan GOTO masing-masing bisa terkoreksi -1,4% hingga -2,5% dan -5,9% hingga -11,7%.
Sebagai informasi, untuk adjusted EBITDA GOTO pada kuartal III/2024 akhirnya sudah positif sebesar Rp137 miliar. Realisasi ini membuka peluang target adjusted EBITDA bisa breakeven atau impas pada 2024.
Adapun dalam sembilan bulan pada 2024, EBITDA yang disesuaikan ini masih tersisa rugi Rp72 miliar.
Untuk Grab karena listing di Nasdaq, sebagai informasi saja untuk kinerja keuangan kuartal III/2024 mencatat kinerja cukup ciamik, di mana sudah mencatat profit sebesar US$ 15 juta. Adjusted EBITDA juga meningkat ke level All Time High (ATH) jadi US$ 900 juta.
Sementara untuk kondisi keuangan BIRD terbilang yang paling kuat sebagai pemain jasa transportasi taksi paling legend di Tanah Air. Sampai kuartal III/2024, BIRD mencatat laba bersih Rp176 miliar, melesat 17,8% secara tahunan (yoy). Capaian ini kemudian mengakumulasi laba selama sembilan bulan sebanyak Rp442 miliar, melonjak 20,1% yoy.
Persaingan Ketat, Bisnis On Demand Service Masih Potensi Tumbuh
Banyaknya pemain ride hailing menjadi satu risiko persaingan bisnis yang ketat, dan ini terjadi tak hanya di Indonesia.
Contohnya di Singapura, ada dua operator yang baru masuk yakni Trans Cab dan Geolah sejak 1 Januari 2025 lalu secara online, sebelumnya mereka sudah masuk lewat luring.
Hal itu kemudian mengakumulasi total platform layanan kendaraan online jadi tujuh di Singapura, diantarnaya Grab, Ryde, Tada, Gojek, dan Zig.
Beralih ke Filipina, yang paling baru ada Indrive sudah masuk sejak Juni 2024, menambah pemain ride hailing jadi 19 perusahaan jaringan transportasi terakreditasi yang beroperasi
Berlanjut ke Malaysia, ada tiga operator baru yang masuk yakni Bolt, LalaMove, dan GV Ride (EV) ke sektor ride hailing. Dengan begitu, jumlah pemain yang eksisting di Malaysia hampir 30 perusahaan.
Meski persaingan ketat, sektor ride hailing ini dinilai masih memiliki pertumbuhan yang positif di Asia Tenggara.
Data Maybank memperikatan GMV pada sektor on-demand service (ODS) akan bertumbuh 14% yoy pada tahun ini dan pendapatan dari ODS diproyeksi naik 16% yoy.
Prospek pertumbuhan ODS yang positif ini tentunya akan berdampak baik pada bottom line. Namun, perlu diakui bahwa kondisi laba/rugi perusahaan nantinya akan dipengaruhi hal lain juga seperti efisiensi biaya/beban, kontribusi pendapatan dari segmen lain, dan lain-lain.
Kesimpulan
Bisnis ride hailing masih lebih ekonomis dibandingkan e-Commerce dengan prospek permintaan yang masih bisa terus bertumbuh. Meski, persaingannya juga cukup ketat.
Kehadiran Xanh SM di Indonesia terlihat hanya mengancam BIRD dan GOTO, tapi skema taksi Xanh SM bukan sekadar untuk mengambil pangsa pasar bisnis ride hailing saja, melainkan juga sebagai branding mobil listrik VinFast sambil tetap bisa mengeruk omzet.
Secara umum, korelasi langsung bisa menganggu pangsa pasar BIRD dan GOTO, apalagi di tahap awal ada promo yang membuat harganya terasa lebih murah dibandingkan dengan pemain existing.
Namun, ekspansi Xanh SM mungkin tidak bisa dengan cepat masuk ke daerah lain, karena menurut pantauan kami, peraturan terkait keberadaan taksi di beberapa daerah juga cukup ketat. Bahkan, BIRD hanya bisa masuk ke beberapa daerah seperti, Bandung hingga Yogyakarta.
Jadi, gangguan dari Xanh SM ini belum terlalu mengancam kecuali ada aksi lebih besar lainnya, serta harusnya menjadi perhatian juga untuk prodisen mobil listrik di Indonesia. Pasalnya, keberadaan Xanh SM bisa jadi bukti seberapa kuat mobil listrik asal Vietnam tersebut. Apalagi, VinFast sudah mengikuti pameran GIIAS pada tahun lalu dan siap menjajakan produknya di Indonesia.
Menurutmu, apakah saham BIRD dan GOTO bisa tetap menarik dengan keberadaan Xanh SM?
PROMO JANUARI 2025: JOIN MIKIRDIVIDEN BONUS PAKET E-BOOK SAHAM PERTAMA
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini